Gerakan "Indonesia Anti JIL" Memperjuangkan Pemikiran Konservatif dalam Islam - Alif MH - Info

Friday, July 14, 2023

Gerakan "Indonesia Anti JIL" Memperjuangkan Pemikiran Konservatif dalam Islam

Berita - Gerakan "Indonesia Anti JIL" Memperjuangkan Pemikiran Konservatif dalam Islam
Gerakan "Indonesia Anti JIL" Memperjuangkan Pemikiran Konservatif dalam Islam

Jakarta, AlifMH.info - Gerakan "Indonesia Anti JIL" atau juga dikenal dengan kepanjangan ITJ (Indonesia Tanpa JIL) merupakan sebuah gerakan pemuda yang lahir pada tahun 2012 dengan tujuan utama melawan pemikiran liberal dalam Islam. Gerakan ini awalnya muncul di media sosial Twitter sebagai respons terhadap pemikiran tokoh-tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) yang menyebar luas dalam kalangan anak muda.

Para pendiri gerakan "Indonesia Anti JIL" terdiri dari Ustadz Akmal Sjafril, Fauzi Baadila (aktor), Hafidz Ary, dan Ombat Nasution (vokalis Band Tengkorak). Gerakan ini berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah sebagai landasan utama serta mengacu pada ulama-ulama otoritatif dalam menyampaikan ilmu agama. Mereka berusaha untuk mempersempit pengaruh pemikiran liberalisme di Indonesia.

Dalam mengorganisir diri, gerakan ini terbagi menjadi beberapa chapter di berbagai kota di Indonesia yang berpusat pada ITJ pusat. Gerakan ini melakukan kegiatan seperti pertemuan rutin, workshop, seminar, dan kegiatan online lainnya untuk menggalang kekuatan dalam menyelamatkan pemikiran generasi muda dari pengaruh sekularisme, pluralisme, dan liberalisme agama yang sebelumnya digagas oleh JIL dan gerakan liberalisasi agama lainnya.

Gerakan "Indonesia Anti JIL" telah menarik perhatian masyarakat sejak kemunculannya pada tahun 2012 hingga 2016. Banyak tokoh ulama dan lapisan masyarakat yang turut bergabung dan memberikan dukungan terhadap gerakan ini sebagai bentuk penolakan terhadap pemikiran liberal dalam agama. Namun, gerakan ini juga mendapatkan pandangan negatif dari pihak yang menjadi targetnya, yaitu mereka yang mengamini pemikiran JIL. Gerakan ini telah mengadakan beberapa debat terbuka dengan tokoh-tokoh JIL, namun tantangan mereka hanya diterima dalam beberapa kesempatan dengan berbagai syarat.

Hingga saat ini, pemerintah atau institusi terkait belum memberikan tanggapan secara resmi mengenai gerakan ini. Media massa pada awalnya meliput gerakan "Indonesia Anti JIL" secara luas. Namun, persepsi masyarakat terhadap gerakan ini terkadang terpengaruh oleh tuduhan radikalisme yang masih melekat pada gerakan ini, meskipun gerakan ini lebih mengedepankan metode dakwah yang fun dan intelektual dalam melawan pemikiran liberalisme.

Gerakan ini memiliki prospek dan perkembangan yang terus berkembang ke depannya. Gerakan "Indonesia Anti JIL" berencana untuk terus melawan arus liberalisme agama dengan berbagai cara yang bersifat positif dan menyasar media sebagai saluran utama pergerakan ini. Gerakan ini juga terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai komunitas yang memiliki kesamaan pandangan dalam melawan pemikiran liberalisme.

Sejauh ini, gerakan "Indonesia Anti JIL" belum terlibat dalam kontroversi atau konflik yang signifikan. Gerakan ini tetap berfokus pada dakwah yang menyenangkan dan tegas dalam menentang pemikiran liberal. Dampak gerakan ini terhadap kehidupan masyarakat Indonesia secara umum adalah meningkatnya pemahaman dan kesadaran akan bahaya pemikiran liberal bagi dunia dan akhirat. Gerakan ini berupaya mengajak masyarakat untuk merenung dan memahami sumber terjadinya kebatilan di dunia yang disebabkan oleh pemikiran sepilis.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi akun media sosial "Indonesia Anti JIL" melalui:

IG: @tanpajil (ITJ Pusat)

IG chapter aktif:

@itjjakarta

@itjdepok

@itjbogor

@itjbandung

@itjjoga

@itjsurabaya

@itjcilegon

@itjpadang

@itjsamarinda

@itjtanggeran

@itjbekasi

@itjsolo

Akhirnya, gerakan ini tetap berkomitmen dalam memperjuangkan pemikiran konservatif dalam Islam dan menjaga keutuhan negara berdasarkan Pancasila.

ا MF ]

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda