Kuala Lumpur, AlifMH.info — Perkumpulan Malaysia–Indonesia (Malindo) secara resmi meresmikan sekretariat pertamanya di Jalan Maktab, Lapang Tembak, Datuk Keramat, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur. Inisiatif ini digagas oleh Ketua Umum Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia (FABEM), Zainuddin Arsyad, bertujuan memperkuat ikatan serumpun antara warga kedua negara.
Dalam sambutannya, Zainuddin Arsyad menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki beragam kesamaan – mulai dari bahasa, budaya, sejarah, hingga mayoritas penduduk yang beragama Islam. “Kesamaan inilah yang harus menjadi landasan kita untuk mempererat tali persaudaraan dan kerja sama dalam berbagai bidang,” ujarnya.
-
Bahasa: Bahasa Melayu di Malaysia dan bahasa Indonesia saling dipahami dengan tingkat kemiripan tinggi.
-
Budaya: Adat istiadat dan arsitektur tradisional kedua negara mengandung banyak kesamaan.
-
Sejarah: Warisan kerajaan Melayu Islam dan garis keturunan yang serupa di kedua negeri.
-
Letak geografis: Malaysia merupakan negara tetangga terdekat Indonesia, memfasilitasi interaksi lintas batas.
-
Agama: Mayoritas penduduk Indonesia dan Malaysia memeluk agama Islam, menciptakan ikatan spiritual yang kuat.
-
Identitas Bersama: Menguatkan rasa kebangsaan serumpun.
-
Akulturasi Budaya: Memperkaya pertukaran seni, sastra, dan kuliner.
-
Motor Penggerak Ekonomi ASEAN: Sinergi kedua negara menjadi kunci pertumbuhan kawasan.
-
Polemik Tenaga Kerja Asing (TKW)
-
Perdagangan manusia
-
Klaim budaya dan intelektual
-
Perebutan wilayah perbatasan
-
Konflik di media sosial
-
Memfasilitasi komunikasi dan kerja sama warga Malaysia–Indonesia.
-
Mendukung diplomasi kerajaan dan pemerintah kedua negara di bidang ekonomi, budaya, politik, serta sosial keagamaan.
Visi dan Misi
-
Visi: Menjadi platform strategis yang memadukan nilai agama, sosial, kemanusiaan, budaya, ekonomi, dan politik untuk mempererat hubungan serumpun.
-
Misi:
-
Mendukung peningkatan hubungan diplomatik antar-kerajaan.
-
Menjadi wadah bagi warga Malaysia–Indonesia untuk mengembangkan ekonomi dan perdagangan.
-
Menginisiasi kegiatan seni budaya, seperti pembuatan film dan kegiatan literasi sejarah.
-
Mencegah ketegangan politik melalui dialog dan mediasi.
-
Menggiatkan syiar dakwah untuk memperkuat iman dan takwa.
-
Acara peresmian ini dirancang oleh Zainuddin Arsyad bersama Haji Mohd Zahir Bin Yusuf (Pimpinan Pesantren Tahfidz Attaqwa Kuala Lumpur) dan Siti Fatimah S.H (Ketua Umum Waktu Indonesia Bergerak). Hadir pula sejumlah tokoh penting, antara lain Dr. (C) Tan Taufiq Lubis (Wakil Presiden Pemuda OKI se-Dunia), Prof. Mokmin Basri (Pimpinan Universitas Islam Selangor), dan Prof. KH Arief (Pimpinan Sekolah Ilmu Tarbiyyah Jakarta).
Zainuddin Arsyad menutup acara dengan harapan optimis: “Ini baru langkah awal. Ke depannya, Malindo akan menggalang semua kalangan untuk bersama-sama memajukan hubungan serumpun Indonesia–Malaysia.”
[ ا MH ]