Gombong, AlifMH.info — Berbekal semangat kewirausahaan dan panggilan peluang di tengah tantangan ekonomi, Mas Affan dan Pak Syahid Anwar memulai usaha peternakan kambing dan domba di Desa Kemukus, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, sejak tahun 2023. “Kami melihat kebutuhan masyarakat akan kambing untuk aqiqah, qurban, tasyakuran, hingga pedagang sate tidak pernah surut,” ungkap Mas Affan.
Dengan lahan seluas 20 ubin—10 ubin untuk kandang dan 10 ubin untuk bank pakan—peternakan intensif ini saat ini membesarkan 1 ekor kambing jantan, 4 ekor kambing betina, dan 4 ekor anak kambing jenis Jawa Randu. Pakan utama berupa rumput dan rambanan dipetik langsung di sekitar lokasi, ditambah sedikit konsentrat polar. “Semua pakan kami cari sendiri supaya biaya operasional lebih terkendali,” kata Pak Syahid.
Setiap hari, kebersihan kandang rutin dijaga; obat cacing diberikan setiap tiga hingga enam bulan, ditambah asupan vitamin untuk menjaga daya tahan hewan. Tenaga dokter hewan pun siaga untuk kunjungan berkala atau darurat. Dari produksinya, peternakan ini menghasilkan daging, bibit unggul, dan pupuk kandang olahan. “Kotoran kami kumpulkan, proses, lalu jual sebagai pupuk organik,” terang Mas Affan.
Hasil ternak dipasarkan langsung ke masyarakat sekitar, penjual sate, tengkulak, dan petani. Strategi pemasaran memadukan promosi di media sosial, pemasaran door-to-door, serta rekomendasi jaringan pertemanan. Meski belum bekerja sama dengan koperasi atau instansi pemerintah, calon konsumen dapat menghubungi via WhatsApp di 0813-1700-4831 atau 0852-2771-5258.
Tantangan terbesar adalah minimnya cadangan pakan dan gangguan penyakit seperti “cempe”, kembung, maupun diare. Untuk mengatasinya, kedua peternak menerapkan pemberian vitamin tambahan dan mengatur pola makan hewan agar tetap sehat. “Alhamdulillah, kami belum pernah mengalami kerugian besar karena manajemen pakan dan kesehatan kami terjaga,” ujarnya.
Dari segi sosial, usaha ini berpeluang menciptakan lapangan kerja di masa depan. “Saat ini kami masih mampu menangani sendiri, namun seiring berkembangnya usaha, kami berharap dapat memberdayakan warga sekitar,” kata Pak Syahid. Kontribusi ekonomi sangat signifikan bagi keluarga, sekaligus mempererat jejaring komunitas peternakan untuk tukar pengalaman.
Ke depan, peternakan ini menargetkan pemenuhan kebutuhan kambing qurban, aqiqah, serta branding bibit unggul dari indukan berkualitas. Peluang mengembangkan wisata edukasi ternak atau unit pengolahan hasil juga sedang dijajaki.
“Kami tetap semangat karena ini bukan sekadar bisnis, tapi juga hobi yang membahagiakan,” tutup Mas Affan. Mereka berharap peternakan rakyat di Indonesia terus berkembang dengan dukungan pemerintah, dan mendorong generasi muda melihat beternak sebagai ladang bisnis inovatif.
[ ا MH ]