Alif MH - Info: Social
Showing posts with label Social. Show all posts
Showing posts with label Social. Show all posts

Tuesday, May 13, 2025

YMS Kota Bima Ajak Umat Muslim Beramal Jariyah Lewat Donasi Pondasi Pondok Perempuan

 

YMS Kota Bima Ajak Umat Muslim Beramal Jariyah Lewat Donasi Pondasi Pondok Perempuan
Poster Open Donasi Yayasan Mar'atun Shalihah Kota Bima

Bima, AlifMH.info  Panitia Pembangunan Pondok Mar’atun Shalihah resmi membuka program “Open Donasi Pembangunan Pondasi Pondok Mar’atun Shalihah”. Kegiatan yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat Muslimin dan Muslimat ini bertujuan menghimpun dana serta material untuk meletakkan fondasi awal sebuah lembaga pendidikan Islam khusus santri perempuan di Kota Bima.

Dalam keterangannya, Ketua Panitia menyampaikan bahwa Pondok Mar’atun Shalihah akan menjadi pusat pengajaran ilmu syar’i, penghafal Al-Qur’an, serta pembinaan akhlak mulia. “Insya Allah, setiap kontribusi yang diberikan akan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir hingga akhir zaman,” tegasnya mengutip firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 261 tentang keutamaan menafkahkan harta di jalan-Nya.

Panitia juga mengingatkan sabda Rasulullah SAW, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya” (HR. Muslim no. 1631). Karenanya, program pembangunan pondasi pondok ini diharapkan menjadi amal jariyah dan warisan ilmu yang bermanfaat bagi generasi Muslimah masa depan.

Hingga saat ini, progres pembangunan masih pada tahap awal pembuatan tower pondasi. Panitia sangat membutuhkan bantuan material seperti batu bata, semen, pasir, besi tulangan, serta biaya upah tukang. Target dana yang harus dikumpulkan mencapai Rp 150.000.000 demi menyelesaikan pekerjaan pondasi sesuai rencana teknik.

Masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat menyalurkan donasi berupa uang maupun material melalui:

  • Rekening Bank Syariah Indonesia
    No. 1122843048 a.n. Yayasan Mar’atun Shalihah Kota Bima

Setiap transfer diharapkan mencantumkan format konfirmasi: #Nama#JumlahTransfer dengan kode unik (001). Contoh: #Abdullah#50.001 dan dikirimkan melalui WhatsApp ke Bendahara Yayasan di nomor 0852-9199-1440. Panitia menegaskan bahwa seluruh donasi hanya akan dikonfirmasi melalui nomor rekening resmi tersebut. “Apabila ada pihak lain yang mengatasnamakan Yayasan Mar’atun Shalihah dan meminta donasi ke rekening berbeda, mohon diwaspadai sebagai penipuan,” imbau Ketua Panitia.

Panitia berharap, keikhlasan dan kesungguhan kaum Muslim dalam berinfaq untuk Pondok Mar’atun Shalihah dapat mempercepat terwujudnya sarana pendidikan Islam yang berkualitas. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima setiap harta yang diserahkan dan menggantinya dengan balasan terbaik di dunia dan akhirat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Panitia Pembangunan Pondok Mar’atun Shalihah

ا MH ] 

IMSAFE.ID: Wadah Inovasi Generasi Muda dalam Praktik Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan

 

IMSAFE.ID: Wadah Inovasi Generasi Muda dalam Praktik Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan
Tampilan website imsafe.id

Jakarta, AlifMH.info — Komunitas IMSAFE.ID, salah satu anggota INOSHPRO, merupakan wadah kolaborasi generasi muda dalam mengampanyekan praktik Keselamatan, Kesehatan, dan Kelestarian Lingkungan (K3L) di Indonesia. Berdiri dengan moto “Care and Change Together!”, IMSAFE.ID bertujuan membangun ekosistem yang mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui edukasi dan inovasi digital berbasis masyarakat.

Visi IMSAFE.ID adalah menjadi pionir dalam menginisiasi generasi muda yang berkualitas untuk memperkuat praktik K3L di seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan landasan ini, komunitas berupaya merangkul pelajar, profesional, dan praktisi lingkungan serta kesehatan kerja guna menciptakan sinergi positif dalam upaya pencegahan kecelakaan, penyakit akibat kerja, dan kerusakan lingkungan.

Untuk mewujudkan visi tersebut, IMSAFE.ID merumuskan tiga misi utama. Pertama, mengaplikasikan nilai-nilai praktik Keselamatan, Kesehatan, dan Kelestarian Lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kedua, berinovasi dalam mengembangkan kreativitas dan kompetensi generasi muda melalui program edukasi K3L yang terintegrasi secara digital dan berbasis komunitas. Ketiga, menjalin kolaborasi strategis dengan lembaga, instansi, maupun komunitas lain yang memiliki tujuan serupa demi memperluas jangkauan dan dampak program.

Sebagai bentuk komitmen keterbukaan dan pengembangan jejaring, IMSAFE.ID mengundang siapa saja yang peduli akan isu K3L untuk bergabung. Informasi lengkap mengenai kegiatan, pelatihan, dan forum diskusi dapat diakses melalui tautan resmi mereka di https://linktr.ee/imsafe.id. Lewat platform ini, anggota baru dapat memperoleh update program serta memperluas relasi profesional dalam lingkup nasional.

Dalam keterangannya, Dewan Pengawas IMSAFE.ID, I Gede Yuda Marta Diputra, S.KM., M.Si., menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan kerja. “Dengan semangat ‘Care and Change Together!’, kita tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menginspirasi tindakan nyata untuk masa depan yang lebih aman, sehat, dan lestari,” ujarnya.

ا MH ] 

Tuesday, April 22, 2025

Hari Bumi 2025: Refleksi Air dan Lingkungan Menuju Indonesia Emas 2045

 

Hari Bumi 2025: Refleksi Air dan Lingkungan Menuju Indonesia Emas 2045
Indonesia Darurat Sampah Plastik by indonesiabaik.id

Jakarta, AlifMH.info — Peringatan Hari Bumi Sedunia pada 22 April 2025 menjadi momentum refleksi bagi seluruh lapisan masyarakat dalam meninjau kembali kontribusi terhadap kelestarian lingkungan, terutama dalam pengelolaan sumber daya air. Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP — Co-Founder Nusawater dan Water Collaborator — menyampaikan pandangannya tentang urgensi perubahan paradigma dalam melihat air, tidak sekadar sebagai sumber daya, melainkan sebagai hak dasar setiap manusia.

Fatrian mengungkapkan bahwa saat pertama kali terlibat dalam proyek air bersih, ia menyangka tantangannya hanya berkutat pada persoalan infrastruktur. Namun dalam perjalanannya, ia menyadari bahwa permasalahan air jauh lebih kompleks, menyangkut dimensi sosial, ekologis, hingga kepemimpinan. “Air bukan sekadar soal pipa dan pompa. Ini tentang bagaimana kita memperlakukan bumi dan warisan apa yang kita tinggalkan bagi generasi berikutnya,” ujarnya.

Kondisi di berbagai wilayah Indonesia mencerminkan urgensi tersebut. Di Jakarta, sekitar 80% pasokan air bersih bergantung pada Waduk Jatiluhur, namun 45% air tanah di wilayah ini telah tercemar berat, sebagian besar oleh bakteri E. coli dan limbah domestik. Sementara di Bandung, Sungai Cikapundung harus menanggung beban 13 ton sampah setiap harinya. Kedua contoh ini menjadi potret nyata tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan ketahanan air di masa depan.

Secara global, tema Hari Bumi 2025 adalah “Planet vs. Plastics”, yang mengajak seluruh dunia untuk mengurangi konsumsi plastik dan melindungi ekosistem, terutama sumber-sumber air. Fatrian menilai, isu ini sangat relevan di Indonesia, yang saat ini masih menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah plastik dan limbah rumah tangga yang mencemari sungai dan sumber air lainnya.

Dari momentum Hari Bumi ini, Fatrian merumuskan tiga pelajaran penting yang perlu menjadi perhatian para pemimpin dan masyarakat. Pertama, bahwa air bukan hanya sumber daya, tetapi hak dasar manusia yang menentukan kualitas hidup, terutama bagi generasi mendatang. Kedua, bahwa kebijakan besar selalu dimulai dari kesadaran kecil — seperti memilih air isi ulang, memilah sampah, dan mengedukasi lingkungan sekitar. Ketiga, bahwa cita-cita Indonesia Emas 2045 tidak akan tercapai tanpa adanya revolusi kesadaran lingkungan dari seluruh komponen bangsa. Menurutnya, keberlanjutan (sustainability) bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan yang mendesak untuk masa depan yang lebih baik.

Menutup pesannya, Fatrian mengajak semua pihak untuk bertanya pada diri sendiri tentang kontribusi kecil yang bisa diberikan hari ini demi masa depan bumi dan air yang lebih lestari. Ia juga mendorong masyarakat untuk saling menginspirasi dalam menyuarakan gerakan keberlanjutan, dimulai dari langkah sederhana dan kesadaran yang tumbuh dari diri sendiri.

Hari Bumi tidak boleh hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi harus menjadi pengingat bahwa menjaga lingkungan, terutama air, adalah tanggung jawab bersama. Dari sungai-sungai kota hingga kebijakan nasional, semuanya menentukan apakah kita benar-benar siap menuju Indonesia yang tangguh dan berkelanjutan di tahun 2045.

ا MH ] 

Saturday, April 5, 2025

FABEM Maluku Apresiasi Kapolda dan Pangdam XV/Pattimura atas Keberhasilan Jaga Keamanan

 

FABEM Maluku Apresiasi Kapolda dan Pangdam XV/Pattimura atas Keberhasilan Jaga Keamanan
TNI tangani konflik yang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah

Maluku Tengah, AlifMH.info — Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM) Maluku memberikan apresiasi atas kinerja Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku dan Panglima Kodam (Pangdam) XV/Pattimura yang dinilai berhasil menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut.

Ketua FABEM Maluku, Brian Lewerissa, menyampaikan apresiasinya terhadap Kapolda Maluku dan Pangdam XV/Pattimura atas respons cepat dan profesional dalam menangani konflik yang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah.

Menurut Brian, langkah-langkah yang diambil kedua pimpinan institusi keamanan itu terbukti efektif dalam mencegah eskalasi kekerasan serta menjaga ketertiban dan kedamaian di tengah masyarakat.

"Kami sangat mengapresiasi kinerja Kapolda Maluku dan Pangdam XV/Pattimura dalam menangani konflik ini. Penanganan yang cepat dan tepat telah berhasil mencegah konflik tersebut berkembang menjadi lebih besar," ujar Brian Lewerissa, Jumat (4/4/2025).

Ia juga menegaskan bahwa FABEM Maluku mendukung penuh segala upaya aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah.

"Kami berharap Kapolda dan Pangdam XV/Pattimura terus menjaga keamanan di Maluku, serta memperkuat sinergi dengan masyarakat dan pemerintah daerah," tambahnya.

FABEM Maluku Apresiasi Kapolda dan Pangdam XV/Pattimura atas Keberhasilan Jaga Keamanan
Foto bersama para Pengurus FABEM Maluku

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FABEM, Zainuddin Arsyad, mengajak generasi muda untuk terus menjaga persatuan bangsa berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

"Walaupun kita berasal dari berbagai suku dan agama, sebagai bangsa yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, kita wajib menjaga persatuan dan kesatuan. Cinta dan kasih sayang adalah modal utama dalam membangun sumber daya manusia yang berdaya saing di tengah situasi geopolitik global yang semakin dinamis," ungkapnya.

ا MH ] 

Friday, March 28, 2025

Kualitas Air di Sekitar Kita: Cerminan Kesehatan Lingkungan dan Masa Depan Generasi

 

Kualitas Air di Sekitar Kita: Cerminan Kesehatan Lingkungan dan Masa Depan Generasi
Gambar salah satu sungai kecil di Indonesia

Jakarta, AlifMH.info — Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, Co-Founder Nusawater dan Water Collaborator, mengajak masyarakat untuk menilik kembali kondisi air yang mereka gunakan sehari-hari. "Seberapa bagus kualitas air di sekitar kamu? Apakah air yang kamu pakai hari ini masih aman dan layak digunakan?" tanyanya, menempatkan pertanyaan tersebut sebagai refleksi kritis terhadap kelangsungan hidup lingkungan dan kesejahteraan generasi mendatang.

Fatrian mengisahkan pengalamannya ketika pernah berdiri di tepi sungai yang dahulu menjadi sumber kehidupan warga. Kini, sungai tersebut telah berubah drastis—warnanya coklat gelap dan dipenuhi limbah, sehingga anak-anak tidak lagi bisa bermain di tepi air seperti dulu. Kondisi ini semakin diperparah oleh data resmi yang menunjukkan bahwa Indeks Kualitas Air (IKA) nasional tahun 2023 hanya mencapai 54,59, belum mencapai target minimal yang ditetapkan sebesar 55,40. Bagi Fatrian, angka tersebut bukanlah sekadar statistik, melainkan cerminan nyata tentang kondisi kesehatan lingkungan dan penentu masa depan bangsa.

Dalam refleksi pribadinya, Fatrian menyampaikan tiga pelajaran penting yang perlu menjadi landasan tindakan bersama. Pertama, ia menekankan bahwa kesadaran merupakan titik awal perubahan. Tanpa mengetahui kondisi air di sekitar, masyarakat sulit untuk benar-benar peduli terhadap pelestarian lingkungan. Kedua, aksi kecil yang dilakukan setiap individu memiliki dampak besar, dimulai dari mengurangi limbah di rumah, memberikan edukasi kepada keluarga, hingga mendukung kebijakan yang berbasis sains. Ketiga, kolaborasi di antara pemerintah, sektor bisnis, dan warga sangat esensial dalam mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya terkait kualitas air.

Menjelang bulan Ramadan, Fatrian mengajak masyarakat untuk merenungkan warisan yang ingin dibangun bagi Indonesia Emas 2045. "Air bersih adalah hak dasar, bukan sekadar privilese," tegasnya, sekaligus menantang setiap individu untuk secara aktif mengecek dan melaporkan kondisi kualitas air di lingkungan mereka. Baginya, gerakan menuju keberlanjutan air (Water Sustainability) adalah tanggung jawab bersama yang tidak bisa dianggap enteng.

ا MH ] 

Friday, March 21, 2025

PFAS di Indonesia: Ancaman "Forever Chemicals" Terhadap Kesehatan Masyarakat

 

PFAS di Indonesia: Ancaman "Forever Chemicals" Terhadap Kesehatan Masyarakat
Identified PFAS Sources

Jakarta, AlifMH.info — Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, Co-Founder Nusawater dan Water Collaborator, mengungkapkan kekhawatiran mendalam atas keberadaan PFAS (Per- and Polyfluoroalkyl Substances), bahan kimia yang dikenal sebagai “Forever Chemicals” karena ketahanannya yang hampir tidak terurai di lingkungan. Menurut Fatrian, PFAS banyak digunakan dalam produk tahan air, minyak, dan panas, seperti pakaian anti air, peralatan masak anti lengket, dan kemasan makanan, sehingga paparan terhadapnya menjadi semakin luas.

Data di Indonesia menunjukkan bahwa 62% sampel produk, khususnya pada kategori pakaian tahan air, mengandung PFAS dalam jumlah tinggi. Selain itu, tingkat PFOS dalam air susu ibu (ASI) di Indonesia ditemukan empat kali lipat lebih tinggi dari batas aman yang ditetapkan untuk air minum. PFAS yang tidak terurai ini tidak hanya mencemari air dan tanah, tetapi juga masuk ke dalam rantai makanan, meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang bagi seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Fatrian, dampak negatif dari paparan PFAS sangatlah serius. Penelitian mengaitkan keberadaan PFAS dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker ginjal dan testis, serta gangguan pada sistem imun yang dapat menurunkan respons tubuh terhadap vaksin dan penyakit. Lebih jauh, paparan bahan kimia tersebut juga berdampak buruk pada perkembangan anak, berkontribusi terhadap berat lahir rendah dan gangguan tumbuh kembang.

Di tengah kondisi ini, Fatrian menyerukan agar masyarakat dan pemangku kepentingan segera mengambil tindakan. "Kita harus menekan penggunaan produk yang mengandung PFAS dengan memilih alternatif ramah lingkungan, serta mendorong regulasi yang lebih ketat di Indonesia untuk menetapkan standar keamanan produk sehari-hari," ujarnya. Fatrian juga mengimbau agar pemerintah dan sektor swasta aktif memantau serta menjamin keamanan sumber air dan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat.

Dalam pandangannya, kesadaran masyarakat merupakan langkah awal yang krusial. “Sudah saatnya kita mulai mempertimbangkan apa yang kita konsumsi dan bagaimana produk-produk yang ada di pasar dapat mempengaruhi kesehatan kita dalam jangka panjang,” tegas Fatrian. Ia menutup dengan ajakan untuk bersama-sama menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan generasi mendatang, karena penanganan PFAS bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga soal keselamatan hidup.

ا MH ] 

Menuju Akses Air Berkelanjutan 2045: Mimpi Nyata untuk Indonesia Emas

 

Menuju Akses Air Berkelanjutan 2045: Mimpi Nyata untuk Indonesia Emas
Sumber Photo: KemenPU

Jakarta, AlifMH.info — Indonesia menargetkan capaian ambisius dalam pembangunan nasional jangka panjang: memastikan 100% masyarakat memiliki akses terhadap air minum yang aman dan 70% penduduk memiliki akses sanitasi layak pada tahun 2045. Target ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, yang juga menjadi bagian penting dari visi Indonesia Emas 2045.

Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, seorang Water Collaborator sekaligus Co-Founder Nusawater, menegaskan bahwa target ini bukan sekadar angan-angan, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa. “Kita harus membayangkan sebuah Indonesia di mana akses terhadap air minum bukan lagi privilese, tetapi menjadi hak dasar yang dijamin untuk seluruh warga negara,” ujar Fatrian.

Menurutnya, saat ini banyak daerah di Indonesia masih menghadapi krisis air bersih dan belum memiliki sistem sanitasi yang memadai. Jika tidak segera dibenahi, permasalahan ini akan menjadi tantangan besar di masa depan—baik bagi lingkungan, kesehatan publik, maupun stabilitas sosial.

Pemerintah sendiri telah menyusun strategi menyeluruh untuk mewujudkan target tersebut, antara lain:

  • Penyediaan 100% akses air minum perpipaan untuk wilayah perkotaan,

  • Peningkatan sistem sanitasi aman hingga 70%,

  • Transformasi infrastruktur air yang berbasis teknologi dan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance),

  • Serta pembukaan peluang bagi pembiayaan inovatif dan investasi swasta di sektor air.

Fatrian juga menyoroti pentingnya belajar dari praktik internasional. Ia mencontohkan Spanyol yang sukses menjalankan konsep EcoFactory, yakni fasilitas pengolahan air limbah yang mampu mendaur ulang 100% air limbah menjadi air yang dapat digunakan kembali. Sementara itu, Singapura telah membuktikan efektivitas teknologi NEWater—mampu mengolah air limbah menjadi air minum layak konsumsi.

“Visi besar ini tidak akan terwujud tanpa partisipasi aktif masyarakat. Kita bisa mulai dari langkah sederhana seperti efisiensi penggunaan air, mendukung kebijakan yang pro-lingkungan, serta mendorong kolaborasi erat antara industri dan pemerintah,” tambahnya.

Fatrian mengajak semua pihak untuk menjadikan momentum ini sebagai gerakan nasional. “Mimpi 2045 itu nyata, jika kita bergerak dari sekarang. Jangan tunggu nanti. Kita semua punya peran dalam mencapainya.”

ا MH ] 

Friday, January 17, 2025

Co-Founder Nusawater, Fatrian Rubiansyah Rusydy: Solusi Infrastruktur Air Palestina Pasca-Gencatan Senjata

 

Co-Founder Nusawater, Fatrian Rubiansyah Rusydy: Solusi Infrastruktur Air Palestina Pasca-Gencatan Senjata
Co-Founder Nusawater, Fatrian Rubiansyah Rusydy: Solusi Infrastruktur Air Palestina Pasca-Gencatan Senjata

Jakarta, AlifMH.info — Gencatan senjata antara Israel dan Palestina baru-baru ini membuka peluang strategis untuk mengatasi krisis infrastruktur air yang telah berlangsung lama di wilayah Palestina, khususnya Jalur Gaza. Konflik berkepanjangan telah menyebabkan kerusakan parah pada sistem pasokan air, mengakibatkan kekurangan air bersih yang akut dan meningkatkan risiko kesehatan masyarakat.

Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, selaku Founder Komunitas Nusawater, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi ini. Dalam wawancara khusus, ia menegaskan pentingnya upaya bersama untuk memulihkan infrastruktur air Palestina secara menyeluruh dan berkelanjutan.

“Krisis air yang terjadi di Palestina bukan hanya masalah teknis, tetapi juga persoalan kemanusiaan. Pasca-gencatan senjata, ini adalah momen penting untuk mengedepankan rekonstruksi infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan agar akses air bersih dapat terjamin bagi seluruh masyarakat Palestina,” ujar Fatrian.


Tantangan Infrastruktur Air Palestina

Fatrian menjelaskan bahwa lebih dari 67% fasilitas air dan sanitasi di Gaza telah rusak akibat konflik berkepanjangan. Selain itu, Akuifer Pesisir, sumber utama air bersih bagi wilayah tersebut, telah mengalami eksploitasi berlebihan dan kontaminasi, sehingga hanya 3% airnya yang layak konsumsi.

“Kondisi ini diperburuk oleh pembatasan impor bahan baku yang diperlukan untuk perbaikan infrastruktur. Tanpa langkah nyata dari komunitas internasional, tantangan ini akan terus berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Palestina,” tambahnya.


Strategi Pemulihan dan Solusi Jangka Panjang

Fatrian menggarisbawahi tiga prioritas utama yang harus dilakukan untuk mengatasi krisis ini:

1. Pemulihan Sistem Pasokan Air

Perbaikan pipa, reservoir, dan instalasi pengolahan air yang rusak menjadi langkah awal untuk memastikan distribusi air bersih yang merata. Sebagai contoh, perbaikan Reservoir Al-Balad dan Al-Rimal di Gaza City dapat menjadi model rekonstruksi.

2. Pasokan Air Darurat

Sementara perbaikan infrastruktur berjalan, pendistribusian air kemasan dan pengoperasian unit desalinasi bergerak sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat.

3. Stabilitas Operasional Fasilitas Air

Penyediaan bahan bakar untuk fasilitas pengolahan air dan desalinasi menjadi prioritas guna mencegah penghentian operasional, yang sebelumnya telah menyebabkan pencemaran lingkungan.


Dalam jangka panjang, ia juga mendorong pengembangan sumber air berkelanjutan melalui proyek desalinasi besar-besaran, seperti Proyek Pabrik Desalinasi Pusat Gaza (GCDP). Selain itu, penerapan desain infrastruktur tahan konflik dan Manajemen Terpadu Sumber Daya Air (IWRM) dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan.


Kolaborasi Internasional dan Reformasi Kebijakan

Fatrian menegaskan pentingnya kolaborasi dengan donor internasional, organisasi kemanusiaan, dan pemerintah untuk mendapatkan pendanaan serta keahlian teknis. Ia juga menyerukan reformasi kebijakan, termasuk penghapusan pembatasan material konstruksi dan pergerakan tenaga ahli yang diperlukan untuk perbaikan infrastruktur.

“Kita harus melibatkan komunitas lokal dalam proses pengambilan keputusan agar solusi yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini juga akan menciptakan rasa memiliki yang mendorong perawatan dan perlindungan infrastruktur air,” katanya.


Fatrian Rubiansyah Rusydy menutup pendapatnya dengan menyerukan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi untuk mengatasi krisis air di Palestina. “Rekonstruksi infrastruktur air pasca-gencatan senjata ini adalah peluang emas untuk memperbaiki kualitas hidup rakyat Palestina. Kita semua, baik secara individu maupun kolektif, memiliki tanggung jawab untuk mewujudkannya,” pungkasnya.

ا MH ]

Wednesday, January 8, 2025

Langkah Mudah, Laporkan Sindikat Narkoba dengan Aman: Call Center hingga Formulir Online

Langkah Mudah, Laporkan Sindikat Narkoba dengan Aman Call Center hingga Formulir Online

Jakarta, AlifMH.info — Dalam upaya memberantas peredaran narkoba di Indonesia, masyarakat memiliki peran penting sebagai mitra pemerintah. Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama sejumlah lembaga terkait telah menyediakan berbagai saluran resmi untuk melaporkan indikasi penyalahgunaan atau peredaran narkoba. Dengan akses yang semakin mudah, masyarakat diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam perang melawan narkoba.


Melalui Telepon

  • Call Center BNN: Nomor 184 siap menerima laporan terkait dugaan penyalahgunaan atau peredaran narkoba.
  • Layanan Tambahan BNN: Anda juga dapat menghubungi nomor +62 (21) 8087-1566 atau +62 (21) 8087-1567 untuk menyampaikan informasi lebih lanjut.
  • Lapor Narkoba Ditjen PAS: Keluhan tentang narkoba dapat disampaikan ke nomor 0812-8311-9849.
  • Direktorat IV/TP Narkotika Bareskrim Polri: Layanan di nomor 0812-1206-4444 juga tersedia untuk menerima laporan masyarakat.


Melalui Formulir Online

  • Formulir Lapor P4GN BNN RI: Laporan dapat dikirimkan melalui situs resmi bnn.go.id/lapor.
  • Whistleblowing System BNN RI: Untuk pengaduan lebih spesifik, gunakan formulir di bnn.go.id/satuan-kerja/ittama/pengaduan/.
  • Portal LAPOR!: Layanan ini dapat diakses melalui lapor.go.id. Masyarakat hanya perlu mengisi formulir dengan klasifikasi laporan sebagai "Pengaduan."
  • Portal Ditjen PAS: Laporan terkait lingkungan pemasyarakatan dapat dikirimkan melalui lapornarkoba.ditjenpas.go.id.


Melalui Aplikasi Qlue

Aplikasi Qlue, yang tersedia di Playstore, menawarkan kemudahan pelaporan peredaran narkoba. Setelah mendaftar, pengguna cukup membuat laporan dengan menyertakan foto atau video dan melengkapi keterangan yang diperlukan.


Jaminan Kerahasiaan

BNN menjamin kerahasiaan identitas pelapor dan memastikan bahwa pelapor tidak akan dijadikan saksi dalam proses hukum. Dengan perlindungan ini, masyarakat diharapkan lebih berani untuk melaporkan indikasi sindikat narkoba tanpa rasa khawatir. Keamanan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan di mana warga dapat memberikan kontribusi tanpa takut akan dampak negatif.


Peran Masyarakat sebagai Garda Terdepan

Melawan narkoba bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab setiap warga negara. Setiap informasi yang dilaporkan oleh masyarakat menjadi kunci penting untuk mengungkap jaringan peredaran narkoba yang kian kompleks. Dengan melaporkan, masyarakat tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga generasi mendatang dari ancaman narkoba yang merusak.


Harapan untuk Masa Depan Bebas Narkoba

Dengan adanya berbagai saluran pelaporan ini, Indonesia memiliki peluang besar untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman. Dukungan kolektif dari seluruh elemen masyarakat diperlukan untuk memutus rantai peredaran narkoba. Mari kita bergandengan tangan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia bebas narkoba.

#StopNarkoba #IndonesiaBebasNarkoba

ا MH ]

Friday, December 20, 2024

Ironi Harga Air Minum di Indonesia: Air Kemasan 1.000 Kali Lebih Mahal dari PDAM

 

Gambar ilustrasi oleh AI

Jakarta, AlifMH.info — Di tengah kemajuan pembangunan dan semangat menuju Indonesia Emas 2045, persoalan mendasar seperti akses terhadap air minum yang layak justru masih menyisakan ketimpangan yang mendalam. Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP – Co-Founder Nusawater dan Water Collaborator – menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi ini, mengingatkan bahwa air adalah hak dasar manusia yang belum merata dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.

“Tahukah Anda bahwa masyarakat kita membayar hingga 1.000 kali lebih mahal untuk air kemasan dibandingkan air dari PDAM?” ujar Fatrian. Harga air minum dalam kemasan di Indonesia berkisar antara Rp 1.500 hingga Rp 4.000 per liter, sementara tarif air PDAM hanya Rp 2.000–4.000 per meter kubik, atau setara dengan 1.000 liter. Ironisnya, kualitas dan cakupan layanan PDAM masih belum optimal, disebabkan oleh infrastruktur yang usang dan pendanaan yang terbatas.

Menurut data UNICEF tahun 2022, 70% dari 20 sumber air utama di Indonesia terkontaminasi E. coli, menyebabkan banyak masyarakat memilih air kemasan—jika mereka mampu membelinya. Sementara itu, lebih dari 16 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses terhadap air bersih yang layak, menjadikan persoalan ini sebagai isu keadilan sosial yang mendesak untuk diselesaikan.

Fatrian juga menyoroti bahwa dana yang setiap hari dikeluarkan masyarakat untuk membeli air kemasan sesungguhnya bisa diarahkan untuk memperbaiki dan memperluas jaringan layanan publik seperti PDAM. “Bayangkan jika dana yang kita habiskan untuk membeli air kemasan, kita investasikan untuk membangun dan mereformasi infrastruktur air publik. Dampaknya bisa sangat besar, menciptakan keadilan akses dan keberlanjutan,” tegasnya.

Masalah ini tidak hanya terkait dengan kesehatan, tetapi juga menyentuh isu lingkungan dan keberlanjutan. Ketergantungan pada air kemasan turut memperbesar timbulan sampah plastik dan meningkatkan jejak karbon. Oleh karena itu, Fatrian mengajak seluruh pihak—pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat umum—untuk mulai memikirkan kembali sistem pengelolaan air secara berkeadilan dan berkelanjutan.

“Air bukan sekadar komoditas, melainkan kebutuhan dasar dan simbol kedaulatan. Sudah waktunya kita peduli dan mulai berinvestasi pada sistem publik seperti halnya kita menghargai kenyamanan sehari-hari,” tutup Fatrian.

ا MH ]

Friday, October 18, 2024

Indonesia Emas 2045, Co-Founder Nusawater: Strategi Revitalisasi Industri dan Investasi Air


Jakarta, AlifMH.info — Indonesia Menatap 2045 sebagai tonggak sejarah menuju status negara maju, namun berbagai tantangan signifikan masih harus diatasi. Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, Co-Founder Nusawater dan seorang Water Collaborator, menyoroti beberapa isu mendasar yang memengaruhi daya saing nasional. Ia mengungkapkan bahwa meski pertumbuhan ekonomi mencatat kenaikan, produktivitas belum sepenuhnya mengikuti. Data menunjukkan bahwa pada periode 2004–2014, rata-rata Incremental Capital to Output Ratio (ICOR) berada pada angka 4,6 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9%, sementara pada periode 2015–2023, rata-rata ICOR meningkat menjadi 6,3. Hal ini mengindikasikan perlunya strategi baru dalam pengelolaan modal untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.


Sektor infrastruktur juga menghadapi tantangan tersendiri, di mana meskipun telah dilakukan pembangunan besar-besaran, indeks kinerja logistik mengalami penurunan. Di sisi lain, kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menurun drastis, dari sekitar 30% pada era pemerintahan Habibie menjadi hanya 18% saat ini. Penurunan tersebut menunjukkan perlunya revitalisasi industri nasional guna meningkatkan daya saing dan menstabilkan perekonomian.


Isu krusial lainnya adalah pengelolaan sumber daya air, yang menurut Fatrian merupakan komponen vital untuk mendukung berbagai sektor, mulai dari industri hingga kesejahteraan masyarakat. Ia mencatat bahwa sekitar 192 juta penduduk Indonesia masih belum memiliki akses ke air bersih, sementara 14 juta orang belum mendapatkan akses ke fasilitas sanitasi yang memadai. Kondisi pencemaran pun semakin mengkhawatirkan, dengan sekitar 50% sungai di Indonesia tercemar berat dan tingkat kehilangan air mencapai 33% akibat kebocoran, pencurian, atau infrastruktur yang kurang optimal. Ditambah lagi, lebih dari 3.544 kejadian bencana hidrometeorologi dalam dekade terakhir telah memberikan dampak signifikan bagi kehidupan masyarakat. Untuk mengatasi masalah tersebut, investasi di sektor air perlu ditingkatkan tiga kali lipat menjadi USD 140,8 miliar, mengingat ketidakefisienan dalam utilitas air menimbulkan kerugian ekonomi yang mencapai rata-rata USD 21,4 juta per utilitas (harga tahun 2015).

Fatrian mengajak semua pihak untuk melakukan transformasi diri, meningkatkan kemampuan, dan produktivitas sebagai upaya bersama mengatasi berbagai permasalahan struktural tersebut. Menurutnya, keberhasilan dalam mengelola sumber daya alam—terutama air—merupakan fondasi penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kelangsungan industri nasional, sehingga Indonesia dapat benar-benar meraih impian menjadi negara maju pada tahun 2045.

ا MH ]

Thursday, October 10, 2024

Donor Darah Rutin PT Adiguna Cakra Semesta: Wujud Kepedulian Sosial dan Kesehatan Karyawan

Donor Darah Rutin PT Adiguna Cakra Semesta: Wujud Kepedulian Sosial dan Kesehatan Karyawan
Dokumentasi Kegiatan Donor Darah Rutin Karyawan PT ACS di PMI Tangerang Selatan


Tangerang Selatan, AlifMH.info - PT Adiguna Cakra Semesta (PT ACS), perusahaan yang bergerak di bidang Drilling-Completion Fluids and Cementing Services untuk proyek pengeboran minyak dan gas bumi di Indonesia, secara konsisten menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan karyawan dan masyarakat. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah program donor darah rutin yang dilaksanakan setiap tiga bulan di Palang Merah Indonesia (PMI) Tangerang Selatan. Program ini merupakan bagian dari rekomendasi Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) PT ACS, yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran karyawan sekaligus memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dalam hal aspek kesehatan. Melalui kegiatan donor darah ini, PT ACS berharap dapat membantu memenuhi kebutuhan darah di PMI, yang seringkali dibutuhkan untuk pasien di rumah sakit maupun korban kecelakaan. Menurut Ketua P2K3 sekaligus Direktur PT ACS Pak Herman A.E., program donor darah ini tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga memiliki dampak positif bagi kesehatan pendonor. "Dengan mendonorkan darah secara rutin, karyawan kami dapat menjaga kesehatan tubuh mereka, terutama dalam hal memperbaharui sel-sel darah merah serta menjaga sirkulasi darah yang lebih baik. Ini sejalan dengan semangat kami dalam memberikan lingkungan kerja yang sehat dan produktif," jelasnya. Kegiatan donor darah yang dilakukan oleh PT ACS telah menjadi bagian dari budaya perusahaan, di mana antusiasme karyawan untuk berpartisipasi selalu tinggi. Setiap sesi donor darah melibatkan puluhan hingga ratusan karyawan yang dengan sukarela menyumbangkan darah mereka. Selain itu, PT ACS juga bekerja sama dengan PMI dalam memastikan proses donor darah berjalan dengan aman dan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Direktur Utama PT ACS Ibu Sugiarti juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. "Kami tidak hanya fokus pada bisnis inti kami di bidang pengeboran minyak dan gas, tetapi juga berupaya memberikan dampak sosial yang positif. Salah satunya melalui program donor darah ini, kami berharap dapat membantu menyelamatkan banyak nyawa serta meningkatkan kesehatan masyarakat." Partisipasi aktif karyawan dalam kegiatan donor darah ini menjadi salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) PT ACS di bidang kesehatan, yang diharapkan dapat terus berkelanjutan dan memberikan manfaat lebih luas di masa mendatang. Dengan program ini, PT ACS tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan karyawan, tetapi juga berperan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, sekaligus mendukung program kesehatan nasional dalam penyediaan stok darah yang cukup di PMI.

ا MH ]

Inspiration

Figure

Techno