Alif MH - Info: Figure
Showing posts with label Figure. Show all posts
Showing posts with label Figure. Show all posts

Wednesday, April 23, 2025

Profil H. Rifky Hermiansyah: Politikus Gerindra dan Penggerak Pemuda Banten

 

H. Rifky Hermiansyah, S.Psi., M.A.B. (Sumber: dprd-bantenprov.go.id)

Banten, AlifMH.info — H. Rifky Hermiansyah, S.Psi., M.A.B., pria kelahiran Jakarta 23 April 1986, menorehkan jejak karier yang beragam di dunia usaha dan politik sejak menamatkan pendidikan menengahnya. Kini berusia 39 tahun, Rifky berdomisili di Kota Tangerang Selatan dan aktif dalam berbagai organisasi, baik di lembaga formal pemerintahan maupun pergerakan kepemudaan.


Latar Belakang dan Pendidikan

Rifky menyelesaikan pendidikan SMA di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang (2002–2004). Ia kemudian menempuh studi Psikologi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan meraih gelar S.Psi. pada 2012. Tak berhenti di situ, Rifky memperdalam ilmu manajemen dan bisnis hingga meraih gelar M.A.B. (Master of Applied Business) pada 2014.


Jejak Korporasi dan Pengalaman Kepemimpinan

Karier profesional Rifky dimulai sebagai Direktur Utama PT. Tiga Mitra Utama (2009–2012), diikuti peran Komisaris Utama CV. Global Mitra Utama (2012–2014). Pada 2014, ia sempat memimpin PT. Rajawali Harapan sebagai Direktur Utama. Pengalaman memimpin perusahaan swasta ini membekalinya dengan keahlian manajerial dan jaringan luas di dunia usaha.


Kiprah Politik dan Pemerintahan

Seiring perkembangan karier korporasi, Rifky merintis kiprah politiknya sebagai Tenaga Ahli di Komisi III DPRD Provinsi Banten (2013–2019). Pada 2019, ia beralih menjadi Tenaga Ahli di DPR RI Fraksi Partai Gerindra (2019–2024). Menurut Daftar Caleg Tetap (DCT) Info Pemilu KPU (terakhir diakses 18 Januari 2024), Rifky terdaftar sebagai calon legislatif dan aktif di Fraksi Gerindra, tanpa status hukum apa pun.

Di DPRD Provinsi Banten, Rifky juga dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Komisi V dan anggota Badan Anggaran, yang mengawasi perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah. Dalam struktur partai, ia tercatat sebagai anggota sekaligus koordinator Fraksi Gerindra Banten.


Peran Organisasi dan Kepemudaan

Selain di ranah legislatif, Rifky memegang sejumlah posisi strategis di dunia kemahasiswaan dan kepemudaan. Sejak 2019, ia menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Universitas Primagraha, serta Sekretaris Umum Badan Pengurus Daerah HIPMI Banten. Di ranah pemuda, ia aktif sebagai Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Banten, memfokuskan pada pengembangan jaringan dan program pemberdayaan kaum muda.


Visi dan Komitmen

Dengan latar belakang psikologi dan manajemen bisnis, Rifky dikenal berkomitmen memperkuat sinergi antara sektor swasta, pemerintahan, dan organisasi kepemudaan. “Saya percaya bahwa kolaborasi lintas sektor dapat mendorong pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat Banten,” ujarnya dalam keterangan pers belum lama ini.

Rifky juga aktif membagikan kegiatannya melalui akun Instagram @rifkyhermiansyah.official, dari agenda legislasi hingga program pelatihan kewirausahaan bagi pemuda.


ا MH ] 

Tuesday, April 22, 2025

Hari Bumi 2025: Refleksi Air dan Lingkungan Menuju Indonesia Emas 2045

 

Hari Bumi 2025: Refleksi Air dan Lingkungan Menuju Indonesia Emas 2045
Indonesia Darurat Sampah Plastik by indonesiabaik.id

Jakarta, AlifMH.info — Peringatan Hari Bumi Sedunia pada 22 April 2025 menjadi momentum refleksi bagi seluruh lapisan masyarakat dalam meninjau kembali kontribusi terhadap kelestarian lingkungan, terutama dalam pengelolaan sumber daya air. Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP — Co-Founder Nusawater dan Water Collaborator — menyampaikan pandangannya tentang urgensi perubahan paradigma dalam melihat air, tidak sekadar sebagai sumber daya, melainkan sebagai hak dasar setiap manusia.

Fatrian mengungkapkan bahwa saat pertama kali terlibat dalam proyek air bersih, ia menyangka tantangannya hanya berkutat pada persoalan infrastruktur. Namun dalam perjalanannya, ia menyadari bahwa permasalahan air jauh lebih kompleks, menyangkut dimensi sosial, ekologis, hingga kepemimpinan. “Air bukan sekadar soal pipa dan pompa. Ini tentang bagaimana kita memperlakukan bumi dan warisan apa yang kita tinggalkan bagi generasi berikutnya,” ujarnya.

Kondisi di berbagai wilayah Indonesia mencerminkan urgensi tersebut. Di Jakarta, sekitar 80% pasokan air bersih bergantung pada Waduk Jatiluhur, namun 45% air tanah di wilayah ini telah tercemar berat, sebagian besar oleh bakteri E. coli dan limbah domestik. Sementara di Bandung, Sungai Cikapundung harus menanggung beban 13 ton sampah setiap harinya. Kedua contoh ini menjadi potret nyata tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan ketahanan air di masa depan.

Secara global, tema Hari Bumi 2025 adalah “Planet vs. Plastics”, yang mengajak seluruh dunia untuk mengurangi konsumsi plastik dan melindungi ekosistem, terutama sumber-sumber air. Fatrian menilai, isu ini sangat relevan di Indonesia, yang saat ini masih menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah plastik dan limbah rumah tangga yang mencemari sungai dan sumber air lainnya.

Dari momentum Hari Bumi ini, Fatrian merumuskan tiga pelajaran penting yang perlu menjadi perhatian para pemimpin dan masyarakat. Pertama, bahwa air bukan hanya sumber daya, tetapi hak dasar manusia yang menentukan kualitas hidup, terutama bagi generasi mendatang. Kedua, bahwa kebijakan besar selalu dimulai dari kesadaran kecil — seperti memilih air isi ulang, memilah sampah, dan mengedukasi lingkungan sekitar. Ketiga, bahwa cita-cita Indonesia Emas 2045 tidak akan tercapai tanpa adanya revolusi kesadaran lingkungan dari seluruh komponen bangsa. Menurutnya, keberlanjutan (sustainability) bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan yang mendesak untuk masa depan yang lebih baik.

Menutup pesannya, Fatrian mengajak semua pihak untuk bertanya pada diri sendiri tentang kontribusi kecil yang bisa diberikan hari ini demi masa depan bumi dan air yang lebih lestari. Ia juga mendorong masyarakat untuk saling menginspirasi dalam menyuarakan gerakan keberlanjutan, dimulai dari langkah sederhana dan kesadaran yang tumbuh dari diri sendiri.

Hari Bumi tidak boleh hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi harus menjadi pengingat bahwa menjaga lingkungan, terutama air, adalah tanggung jawab bersama. Dari sungai-sungai kota hingga kebijakan nasional, semuanya menentukan apakah kita benar-benar siap menuju Indonesia yang tangguh dan berkelanjutan di tahun 2045.

ا MH ] 

Sunday, April 13, 2025

Mengukur Risiko Air di Era Baru: Pelajaran dari WWF Water Risk Filter

Mengukur Risiko Air di Era Baru: Pelajaran dari WWF Water Risk Filter
Poster Water Risk Filter  (WWF) 5.0

Jakarta, AlifMH.info — Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, Co-Founder Nusawater dan Water Collaborator, mengungkapkan pentingnya pemahaman mendalam tentang risiko air yang dihadapi di seluruh wilayah Indonesia. Dalam sebuah eksplorasi menggunakan WWF Water Risk Filter, sebuah alat berbasis data yang sudah digunakan oleh lebih dari 3.000 organisasi dan memetakan lebih dari 200.000 lokasi global, Fatrian menemukan bahwa pulau tempatnya tinggal (pulau jawa) masuk kategori risiko tinggi—zona merah. Temuan ini menegaskan bahwa risiko air tidak semata terkait kekeringan atau banjir musiman, tetapi juga mencakup aspek regulasi dan reputasi, yang berdampak langsung pada kelangsungan bisnis dan keberlanjutan hidup masyarakat.

Fatrian menjelaskan, “Air itu bukan gratis—ia finite. Sumber daya ini terus menghadapi tantangan seperti pencemaran, penggunaan berlebihan, dan distribusi yang tidak merata, yang semuanya menuntut perhatian serius dari pelaku usaha, investor, hingga pemimpin lokal.” Menurutnya, peta risiko air yang dihasilkan alat ini sangat krusial untuk mengantisipasi dampak iklim, regulasi, dan reputasi yang dapat mempengaruhi lokasi usaha, pabrik, ataupun proyek pengembangan suatu wilayah.

Mengukur Risiko Air di Era Baru: Pelajaran dari WWF Water Risk Filter
Hasil eksplorasi WWF Water Risk Filter

Dalam paparan lebih lanjut, Fatrian menyampaikan tiga pelajaran utama yang dapat dipetik dari penggunaan WWF Water Risk Filter. Pertama, pemahaman bahwa air merupakan sumber daya yang terbatas dan harus dikelola secara bijak, mengingat segala tantangan yang dihadapi mulai dari pencemaran hingga overuse. Kedua, peta risiko air yang tepat juga merupakan peta risiko bisnis; dengan data yang akurat, perusahaan dapat mengantisipasi dan merencanakan skenario risiko hingga tahun 2050. Ketiga, respons yang diharapkan tidak hanya bersifat reaktif, tetapi harus direncanakan secara strategis. Hal ini sangat relevan bagi para perusahaan yang tengah menyusun ESG Roadmap atau menetapkan Science-Based Targets guna mendukung keberlanjutan operasi mereka.

Fatrian mengajak seluruh pemangku kepentingan—dari desa hingga pabrik, dari tambang hingga kampus—untuk segera melihat riskmap masing-masing melalui www.riskfilter.org, dan menggunakan data tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan strategis. “Sudahkah kita benar-benar memahami risiko air di lingkungan kerja kita? Pelajari data yang ada, ambil langkah pertama, dan mulai bangun usaha yang lebih sadar terhadap pentingnya air,” pungkasnya.

ا MH ] 

Saturday, April 12, 2025

Taalenta Intelexia Sukses Gelar Pelatihan “Teknologi IoT untuk Bidang K3”, Dorong Transformasi Digital dalam Keselamatan Kerja

 

Taalenta Intelexia Sukses Gelar Pelatihan “Teknologi IoT untuk Bidang K3”, Dorong Transformasi Digital dalam Keselamatan Kerja
Poster Pelatihan Taalenta: Teknologi IoT untuk Bidang K3

Yogyakarta, AlifMH.info — Taalenta Intelexia sukses menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Teknologi IoT untuk Bidang K3” yang diselenggarakan secara daring pada Sabtu, 12 April 2025 pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Pelatihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kepatuhan terhadap standar Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (HSE) melalui pemanfaatan sistem otomatisasi berbasis Internet of Things (IoT). Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai sektor industri dan pertambangan yang ingin memahami serta mengimplementasikan teknologi IoT dalam sistem keselamatan kerja mereka.

Sebagai narasumber utama, Mu’amar Fadli, M.T., CEH—seorang profesional keselamatan kerja sekaligus ahli sistem manajemen mutu berbasis ISO dan bersertifikat CEH (Certified Ethical Hacker)—membawakan materi yang mencakup konsep dasar IoT dalam HSE, aplikasi IoT untuk inovasi keselamatan kerja, studi kasus implementasi IoT yang berhasil, strategi perancangan sistem IoT, hingga prediksi masa depan IoT dalam mengubah lanskap industri K3. Pelatihan yang berlangsung selama dua jam ini dikemas dalam sesi interaktif yang memberikan wawasan praktis dan strategis kepada para peserta.

Taalenta Intelexia Sukses Gelar Pelatihan “Teknologi IoT untuk Bidang K3”, Dorong Transformasi Digital dalam Keselamatan Kerja
Dokumentasi pelatihan Teknologi IoT untuk Bidang K3 oleh Taalenta

Dalam paparannya, Mu’amar Fadli menegaskan bahwa integrasi teknologi IoT bukan hanya sekadar inovasi, tetapi menjadi kebutuhan mutlak dalam sistem HSE modern. Menurutnya, IoT mampu memberikan solusi real-time yang efektif dalam memantau, menganalisis, dan meningkatkan keselamatan kerja secara menyeluruh. “Kami percaya bahwa digitalisasi melalui IoT bukan hanya tren, melainkan kebutuhan dalam menjamin keselamatan kerja di era industri 4.0,” ujarnya.

Pelatihan ini turut dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti modul pembelajaran, e-sertifikat, rekaman kelas, sesi Zoom eksklusif, serta akses ke grup diskusi mentoring untuk memperdalam materi. Taalenta Intelexia melalui program ini menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan kompetensi sumber daya manusia, khususnya dalam menghadapi tantangan keselamatan kerja di era digital.

Informasi lebih lanjut mengenai pelatihan lanjutan dapat diakses melalui laman resmi Taalenta di taalenta.id.

ا MH ] 

Tuesday, April 8, 2025

ACT Consulting Internasional Gelar Leader’s Talk Series: Inspirasi Kepemimpinan Muda bersama Fatrian Rubiansyah R

 

ACT Consulting Internasional Gelar Leader’s Talk Series: Inspirasi Kepemimpinan Muda bersama Fatrian Rubiansyah R
Dokumentasi kegiatan program ACT's Insight - Leader’s Talk Series

Jakarta, AlifMH.info — ACT Consulting Internasional melalui program ACT's Insight sukses menggelar Leader’s Talk Series bertajuk “From Idea to Execution: How Young Leaders Build Businesses”, menghadirkan Fatrian Rubiansyah R sebagai narasumber utama. Acara yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom ini dimulai pukul 07.00 WIB dan menjadi wadah inspiratif bagi para pemimpin muda untuk menggali strategi membangun bisnis dari nol.

Fatrian Rubiansyah R, seorang profesional yang telah berkecimpung di lebih dari sepuluh perusahaan lintas sektor, berbagi perjalanan kariernya yang penuh warna. Lulusan Institut Teknologi Bandung ini memulai kisahnya dengan refleksi terhadap tantangan awal karier, termasuk pengalaman kehilangan kesempatan kerja pertamanya karena dokumen kelulusan yang belum lengkap. “Beberapa hal memang berada di luar kendali kita, namun yang menentukan masa depan adalah bagaimana kita meresponsnya,” ujar Fatrian dalam pemaparannya.

Dalam presentasi berjudul From Idea to Execution, Fatrian memaparkan pendekatan bertahap dalam mengeksekusi ide bisnis: mulai dari identifikasi dan visualisasi ide, perencanaan dan pelaksanaan, hingga evaluasi dan penyempurnaan. Ia menekankan pentingnya discipline over motivation, serta membangun struktur pendukung pribadi yang mampu mengubah kritik menjadi batu loncatan.

Salah satu kisah yang paling menarik adalah tantangannya saat mengelola proyek Tayan Smelter di daerah terpencil Kalimantan, di mana ia harus beradaptasi dengan keterbatasan akses listrik, air bersih, dan internet selama lebih dari lima minggu. “Situasi ini mengajarkan saya ketahanan dan kemampuan memecahkan masalah secara praktis,” jelasnya.

Tak hanya soal profesionalitas, Fatrian juga membuka sisi personalnya melalui cerita tentang perjuangan hidup berkeluarga, termasuk menghadapi keguguran dan tantangan berpindah tempat tinggal. Baginya, menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan seorang pemimpin muda.

Menutup sesi, Fatrian membagikan tiga prinsip utama yang menjadi key takeaways: mulai dengan tujuan, bukan kesempurnaan; keterbatasan memicu kreativitas; dan kemunduran bukanlah kegagalan, melainkan sinyal untuk menyusun ulang strategi.

Melalui acara ini, ACT Consulting Internasional kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi kepemimpinan di Indonesia, khususnya bagi generasi muda yang ingin membawa dampak nyata dalam dunia bisnis dan sosial.

ا MH ] 

Friday, March 28, 2025

Kualitas Air di Sekitar Kita: Cerminan Kesehatan Lingkungan dan Masa Depan Generasi

 

Kualitas Air di Sekitar Kita: Cerminan Kesehatan Lingkungan dan Masa Depan Generasi
Gambar salah satu sungai kecil di Indonesia

Jakarta, AlifMH.info — Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, Co-Founder Nusawater dan Water Collaborator, mengajak masyarakat untuk menilik kembali kondisi air yang mereka gunakan sehari-hari. "Seberapa bagus kualitas air di sekitar kamu? Apakah air yang kamu pakai hari ini masih aman dan layak digunakan?" tanyanya, menempatkan pertanyaan tersebut sebagai refleksi kritis terhadap kelangsungan hidup lingkungan dan kesejahteraan generasi mendatang.

Fatrian mengisahkan pengalamannya ketika pernah berdiri di tepi sungai yang dahulu menjadi sumber kehidupan warga. Kini, sungai tersebut telah berubah drastis—warnanya coklat gelap dan dipenuhi limbah, sehingga anak-anak tidak lagi bisa bermain di tepi air seperti dulu. Kondisi ini semakin diperparah oleh data resmi yang menunjukkan bahwa Indeks Kualitas Air (IKA) nasional tahun 2023 hanya mencapai 54,59, belum mencapai target minimal yang ditetapkan sebesar 55,40. Bagi Fatrian, angka tersebut bukanlah sekadar statistik, melainkan cerminan nyata tentang kondisi kesehatan lingkungan dan penentu masa depan bangsa.

Dalam refleksi pribadinya, Fatrian menyampaikan tiga pelajaran penting yang perlu menjadi landasan tindakan bersama. Pertama, ia menekankan bahwa kesadaran merupakan titik awal perubahan. Tanpa mengetahui kondisi air di sekitar, masyarakat sulit untuk benar-benar peduli terhadap pelestarian lingkungan. Kedua, aksi kecil yang dilakukan setiap individu memiliki dampak besar, dimulai dari mengurangi limbah di rumah, memberikan edukasi kepada keluarga, hingga mendukung kebijakan yang berbasis sains. Ketiga, kolaborasi di antara pemerintah, sektor bisnis, dan warga sangat esensial dalam mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya terkait kualitas air.

Menjelang bulan Ramadan, Fatrian mengajak masyarakat untuk merenungkan warisan yang ingin dibangun bagi Indonesia Emas 2045. "Air bersih adalah hak dasar, bukan sekadar privilese," tegasnya, sekaligus menantang setiap individu untuk secara aktif mengecek dan melaporkan kondisi kualitas air di lingkungan mereka. Baginya, gerakan menuju keberlanjutan air (Water Sustainability) adalah tanggung jawab bersama yang tidak bisa dianggap enteng.

ا MH ] 

Sunday, March 23, 2025

Taalenta Gelar Pelatihan Penanganan Gas H2S & Pekerjaan di Ruang Terbatas: Kunci Peningkatan Protokol K3 di Sektor Industri

Taalenta Gelar Pelatihan Penanganan Gas H2S & Pekerjaan di Ruang Terbatas: Kunci Peningkatan Protokol K3 di Sektor Industri
Poster Pelatihan Taalenta: Dokumentasi kegiatan pelatihan Penanganan Gas H2S & Pekerjaan di Ruang Terbatas

Yogyakarta, AlifMH.info — Taalenta Inteksia sukses menyelenggarakan pelatihan “Penanganan Gas H2S & Pekerjaan di Ruang Terbatas (Confined Space)” pada Sabtu (22/3/2025). Kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari berbagai sektor industri dan pertambangan yang berpotensi terpapar bahaya gas Hidrogen Sulfida (H2S).

Dalam pelatihan berdurasi enam jam tersebut, instruktur Mu’amar Fadlil, M.T., CEH menjelaskan karakteristik dan risiko H2S, mulai dari sifat fisik dan kimianya hingga dampak kesehatan yang ditimbulkan. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD), seperti respirator jenis air purifying dan air supplying, serta prosedur keselamatan kerja di ruang terbatas yang rawan kekurangan oksigen atau akumulasi gas beracun.

Taalenta Gelar Pelatihan Penanganan Gas H2S & Pekerjaan di Ruang Terbatas: Kunci Peningkatan Protokol K3 di Sektor Industri
Dokumentasi kegiatan pelatihan Penanganan Gas H2S & Pekerjaan di Ruang Terbatas

Selain itu, peserta mendapat penjelasan mengenai teknik pemantauan kadar H2S melalui alat deteksi gas, baik yang bersifat tetap (fixed detector), portabel, maupun detektor pribadi (personal detector). Proses uji udara (gas test) sebelum memasuki ruang terbatas juga menjadi sorotan utama, termasuk tata cara penerapan lockout-tagout (LoTo) dan pengurusan dokumen Permit to Work (PTW) agar pekerjaan di area berisiko dapat terlaksana dengan aman.

Pelatihan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan studi kasus, prosedur tanggap darurat serta pertolongan pertama (first aid) pada korban paparan H2S. Dengan pembekalan ini, diharapkan seluruh peserta mampu mengimplementasikan langkah-langkah keselamatan yang tepat, meminimalkan risiko kecelakaan kerja, dan memastikan kelancaran operasional di lingkungan industri masing-masing.

ا MH ] 

Friday, March 21, 2025

Menuju Akses Air Berkelanjutan 2045: Mimpi Nyata untuk Indonesia Emas

 

Menuju Akses Air Berkelanjutan 2045: Mimpi Nyata untuk Indonesia Emas
Sumber Photo: KemenPU

Jakarta, AlifMH.info — Indonesia menargetkan capaian ambisius dalam pembangunan nasional jangka panjang: memastikan 100% masyarakat memiliki akses terhadap air minum yang aman dan 70% penduduk memiliki akses sanitasi layak pada tahun 2045. Target ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, yang juga menjadi bagian penting dari visi Indonesia Emas 2045.

Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, seorang Water Collaborator sekaligus Co-Founder Nusawater, menegaskan bahwa target ini bukan sekadar angan-angan, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa. “Kita harus membayangkan sebuah Indonesia di mana akses terhadap air minum bukan lagi privilese, tetapi menjadi hak dasar yang dijamin untuk seluruh warga negara,” ujar Fatrian.

Menurutnya, saat ini banyak daerah di Indonesia masih menghadapi krisis air bersih dan belum memiliki sistem sanitasi yang memadai. Jika tidak segera dibenahi, permasalahan ini akan menjadi tantangan besar di masa depan—baik bagi lingkungan, kesehatan publik, maupun stabilitas sosial.

Pemerintah sendiri telah menyusun strategi menyeluruh untuk mewujudkan target tersebut, antara lain:

  • Penyediaan 100% akses air minum perpipaan untuk wilayah perkotaan,

  • Peningkatan sistem sanitasi aman hingga 70%,

  • Transformasi infrastruktur air yang berbasis teknologi dan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance),

  • Serta pembukaan peluang bagi pembiayaan inovatif dan investasi swasta di sektor air.

Fatrian juga menyoroti pentingnya belajar dari praktik internasional. Ia mencontohkan Spanyol yang sukses menjalankan konsep EcoFactory, yakni fasilitas pengolahan air limbah yang mampu mendaur ulang 100% air limbah menjadi air yang dapat digunakan kembali. Sementara itu, Singapura telah membuktikan efektivitas teknologi NEWater—mampu mengolah air limbah menjadi air minum layak konsumsi.

“Visi besar ini tidak akan terwujud tanpa partisipasi aktif masyarakat. Kita bisa mulai dari langkah sederhana seperti efisiensi penggunaan air, mendukung kebijakan yang pro-lingkungan, serta mendorong kolaborasi erat antara industri dan pemerintah,” tambahnya.

Fatrian mengajak semua pihak untuk menjadikan momentum ini sebagai gerakan nasional. “Mimpi 2045 itu nyata, jika kita bergerak dari sekarang. Jangan tunggu nanti. Kita semua punya peran dalam mencapainya.”

ا MH ] 

Wednesday, March 19, 2025

Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir: Solusi Sementara atau Ancaman Ekologis?

 

Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir: Solusi Sementara atau Ancaman Ekologis?
Poster Teknologi Modifikasi Cuaca by bmkg.go.id

Jakarta, AlifMH.info — Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) kian marak digunakan sebagai upaya mitigasi banjir di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di Jakarta. Teknologi yang bekerja dengan menyemai zat tertentu, seperti garam (NaCl), ke dalam awan untuk mempercepat hujan di lokasi yang dianggap aman ini dinilai mampu mengurangi curah hujan dan mengalihkan potensi banjir dari kawasan rawan. Namun, sejumlah ahli mempertanyakan efektivitas jangka panjang teknologi ini.

Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, yang merupakan Co-Founder Nusawater sekaligus seorang Water Collaborator, menyampaikan pandangan kritisnya terhadap tren penggunaan TMC yang semakin meningkat. Menurutnya, meskipun data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa TMC mampu menurunkan curah hujan hingga 67 persen di beberapa wilayah, hal ini belum tentu menjawab akar persoalan banjir perkotaan.

“Teknologi ini memang bisa mengurangi curah hujan sementara, tapi selama sistem drainase dan tata kelola air kita tidak dibenahi, banjir akan tetap terjadi,” ujar Fatrian.

Ia mencontohkan pelaksanaan TMC di Jakarta pada awal tahun 2025 yang berhasil menurunkan intensitas hujan sebesar 35 persen dalam 24 jam pertama. Namun, ia mengingatkan bahwa efektivitas TMC sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur kota. Tanpa sistem drainase yang optimal, hujan dalam intensitas sedang sekalipun tetap dapat menyebabkan genangan.

Fatrian juga membandingkan penerapan TMC di beberapa wilayah dan negara lain. Di Kalimantan, teknologi ini sempat digunakan untuk meredam kebakaran hutan dengan meningkatkan curah hujan hingga 40 persen. Namun, tanpa upaya reboisasi dan restorasi hutan yang berkelanjutan, dampaknya bersifat sementara. Sementara di China, modifikasi cuaca digunakan dalam skala besar untuk mendukung sektor pertanian, dan di Uni Emirat Arab, metode “elektrifikasi awan” diklaim mampu menambah curah hujan hingga 30 persen. Ironisnya, di beberapa kota UEA, hujan buatan justru memicu banjir yang tak terduga.

“Setiap wilayah memiliki tantangannya masing-masing. Kita tidak bisa serta-merta meniru pendekatan negara lain tanpa mempertimbangkan kondisi geografis, iklim, dan kapasitas infrastruktur kita sendiri,” jelas Fatrian.

Ia juga menggarisbawahi risiko jangka panjang dari penggunaan TMC secara masif. Di antaranya adalah terganggunya pola hujan alami, potensi kekeringan lokal di wilayah lain, serta dampak ekologis yang masih belum sepenuhnya teridentifikasi oleh sains.

Oleh karena itu, Fatrian mendorong agar TMC tidak dijadikan solusi utama dalam pengendalian banjir. Ia menyarankan agar pemerintah dan pemangku kepentingan lebih fokus pada perbaikan sistem pengelolaan lingkungan dan infrastruktur air secara menyeluruh.

“Normalisasi sungai harus dijalankan secara tuntas, bukan hanya menjadi wacana. Kita juga perlu membangun lebih banyak waduk dan polder seperti di Pluit atau Kampung Melayu. Selain itu, pengelolaan sampah dan sistem drainase harus diperbaiki agar air hujan bisa mengalir dengan baik. Tak kalah penting, pengaturan penggunaan air tanah harus diperketat karena penurunan muka tanah di Jakarta memperparah dampak banjir,” paparnya.

Fatrian menutup pandangannya dengan menegaskan bahwa masalah banjir tidak bisa hanya diselesaikan dengan “mengendalikan hujan”. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana masyarakat dan pemerintah mengelola lingkungan dan tata kota secara berkelanjutan.

“Apakah kita ingin terus mengandalkan hujan buatan, atau mulai memperbaiki kota dan lingkungan kita sendiri? Ini adalah pilihan strategis yang harus kita ambil sekarang,” pungkasnya.

ا MH ] 

Sunday, March 2, 2025

Revolusi Digital Pelaporan K3: Taalenta Kembali Gelar Pelatihan Bersama Ahli Keselamatan Kerja

Revolusi Digital Pelaporan K3: Taalenta Kembali Gelar Pelatihan Bersama Ahli Keselamatan Kerja
Poster Pelatihan Taalenta: Kelas Digitalisasi Pelaporan K3 (Batch 2)

Yogyakarta, AlifMH.info — Di era digital, sistem pelaporan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengalami transformasi signifikan melalui penerapan teknologi. Taalenta, sebuah startup edukasi berbasis teknologi, kembali menghadirkan pelatihan bertajuk "Kelas Digitalisasi Pelaporan K3" yang ditujukan bagi para profesional industri dan pertambangan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam proses pelaporan K3 dengan memanfaatkan berbagai platform digital.

Digitalisasi pelaporan K3 menjadi langkah strategis dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan terorganisir. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan wawasan tentang penggunaan berbagai tools digital, termasuk Google Forms, Google Spreadsheet, serta platform berbasis cloud untuk meningkatkan efektivitas pelaporan. Dengan sistem digital, proses pencatatan dan analisis data menjadi lebih cepat, sehingga mempermudah identifikasi potensi bahaya di tempat kerja.

Pelatihan ini menghadirkan Mu’amar Fadlil, seorang profesional keselamatan kerja dan ahli sistem manajemen mutu dan K3L berbasis ISO serta CEH Certified, sebagai narasumber utama. Dalam sesi pelatihan, Mu’amar Fadlil menegaskan bahwa digitalisasi bukan hanya sekadar mengubah format pelaporan dari manual ke digital, tetapi juga membangun ekosistem K3 yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi.

“Dengan digitalisasi, kita tidak hanya menciptakan pelaporan yang lebih efisien, tetapi juga membangun fondasi data yang kuat. Ke depan, data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) yang mampu memprediksi risiko keselamatan kerja dan memberikan rekomendasi strategis,” jelasnya.

Revolusi Digital Pelaporan K3: Taalenta Kembali Gelar Pelatihan Bersama Ahli Keselamatan Kerja
Dokumentasi Pelatihan Taalenta: Kelas Digitalisasi Pelaporan K3 (Batch 2)

Pelatihan ini menawarkan berbagai fasilitas unggulan, seperti modul pembelajaran, e-sertifikat, rekaman kelas, serta akses ke grup diskusi dan mentoring eksklusif. Selain itu, konsep “Pilih HTM-mu Sendiri” memungkinkan peserta untuk menentukan biaya pelatihan sesuai dengan kemampuan mereka, sehingga membuka peluang lebih luas bagi berbagai kalangan untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat.

Sebelumnya, pelatihan Batch 1 telah sukses dilaksanakan dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Berbagai testimoni positif menyebutkan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru dan keterampilan praktis dalam meningkatkan efisiensi pelaporan K3 di perusahaan mereka. Dengan keberhasilan ini, Taalenta terus berkomitmen untuk menyelenggarakan pelatihan serupa guna mendukung transformasi digital di berbagai sektor industri.

Melalui inisiatif ini, Taalenta berharap dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengadopsi teknologi dalam sistem K3 mereka, sehingga tercipta budaya kerja yang lebih aman, efisien, dan berbasis data.

ا MH ]

Tuesday, February 18, 2025

Universitas Sahid Sukses Gelar Environmental Festival 2025, Nusawater Hadir sebagai Narasumber

Universitas Sahid Sukses Gelar Environmental Festival 2025, Nusawater Hadir sebagai Narasumber
Foto Bersama Narasumber dan Panitia Kegiatan Engineering Fair Talkshow Enviromental Festival 2025 Universitas Sahid Jakarta 

Jakarta, AlifMH.info — Himpunan Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Sahid Jakarta, sukses menyelenggarakan Environmental Festival di Lobby Universitas Sahid. Acara yang berlangsung meriah ini menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan interaktif yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, 17 Februari 2025 dimulai sejak pukul 07.00 WIB dengan registrasi peserta dan persiapan panitia. Setelah pembukaan oleh MC, acara diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ripal Abdul Rohman. Sambutan resmi kemudian diberikan oleh Rektor Universitas Sahid, Dekan Fakultas Teknik, Pembina HMPTL, serta Ketua Pelaksana Lutfya Shafya Putri, yang menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Puncak acara menghadirkan sesi Engineering Fair Talk Show yang mengusung tema lingkungan hidup dan inovasi teknologi berkelanjutan. Salah satu narasumber utama adalah Fatrian R. Rusydy, S.T., MBA, yang menjabat sebagai Head of Commercial - Sales NIRA di SUN Solutions, sekaligus CEO dan Founder Nusawater (www.nusawater.com). Dalam sesi tersebut, Fatrian R. Rusydy berbagi wawasan mengenai inovasi teknologi pengolahan air yang ramah lingkungan, serta peran sektor industri dalam mendukung konservasi sumber daya alam. Diskusi yang interaktif ini mendapatkan antusiasme tinggi dari peserta, yang aktif mengajukan pertanyaan terkait solusi nyata dalam menghadapi tantangan lingkungan.

Selain sesi diskusi, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni seperti tari modern, serta presentasi produk dari PT. BIOFAL JAYA ABADI. Tidak hanya itu, kompetisi orasi lingkungan turut menjadi sorotan, di mana peserta menunjukkan kepiawaian mereka dalam menyampaikan gagasan inspiratif tentang isu-isu lingkungan global.

Sebagai bentuk apresiasi, sertifikat penghargaan diberikan kepada narasumber, moderator, serta para pemenang lomba orasi. Acara ditutup dengan laporan dari Ketua Umum HMPTL yang menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, serta sesi foto bersama sebagai dokumentasi keberhasilan kegiatan ini.

Dengan suksesnya Environmental Festival 2025, diharapkan kesadaran lingkungan semakin meningkat dan memotivasi lebih banyak individu untuk berkontribusi dalam pelestarian alam. Universitas Sahid Jakarta dan Nusawater berkomitmen untuk terus mendorong inisiatif hijau guna menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

ا MH ]

Sunday, February 16, 2025

Menjadi Pelopor Pelatihan Digitalisasi Pelaporan K3 di Indonesia, Mu’amar Fadlil Bantu Industri Beradaptasi dengan Teknologi

 

Menjadi Pelopor Pelatihan Digitalisasi Pelaporan K3 di Indonesia, Mu’amar Fadlil Bantu Industri Beradaptasi dengan Teknologi
Poster-poster Pelatihan Digitalisasi Pelaporan K3 by Mu'amar Fadlil

Jakarta, AlifMH.info — Digitalisasi dalam bidang Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L/HSE) terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Salah satu langkah inovatif dalam transformasi ini adalah digitalisasi pelaporan K3L/HSE berbasis open source, yang kini mulai diadopsi oleh berbagai industri di Indonesia. Mu’amar Fadlil, S.T., M.T., CEH, seorang praktisi K3L dan teknologi, menjadi pionir dalam menginisiasi pelatihan digitalisasi pelaporan K3L/HSE dengan menggunakan platform open source. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam sistem pelaporan keselamatan kerja.

Selama beberapa bulan terakhir, Mu’amar Fadlil telah berbagi wawasan melalui serangkaian pelatihan yang diadakan bersama berbagai institusi pelatihan profesional. Beberapa momen penting dalam perjalanan ini antara lain pada 14 Desember 2024, di mana ia bersama PT. Dwitama Kreatif Asia - Training and Consulting membahas pembangunan sistem pelaporan inspeksi K3 yang efektif dan efisien. Kemudian, pada 18 Januari 2025, dalam rangka Bulan K3 Nasional, ia bekerja sama dengan Standart.id untuk mendalami implementasi sistem pelaporan digital berbasis open source. Selanjutnya, pada 25 Januari 2025, bersama PT Taalenta Digital Inteleksia, ia membahas strategi optimalisasi teknologi digital dalam sistem pelaporan K3 agar lebih adaptif dan berbasis data. Terakhir, pada 15 Februari 2025, bersama Midiatama Academy, ia membahas inovasi digitalisasi pelaporan K3 serta manfaatnya dalam meningkatkan keselamatan kerja di era industri 4.0.

Transformasi digital dalam pelaporan K3L/HSE membawa berbagai manfaat bagi industri dan tenaga kerja, di antaranya efisiensi dalam mengurangi beban administrasi dan mempercepat proses pelaporan, akurasi data untuk meminimalkan kesalahan manual dan memastikan informasi yang lebih valid, aksesibilitas yang memungkinkan pelaporan real-time kapan saja dan di mana saja, serta pengambilan keputusan berbasis data (data-driven decision making) yang memanfaatkan analitik untuk pencegahan risiko yang lebih akurat dan strategis.

Menurut Mu’amar Fadlil, digitalisasi pelaporan bukan sekadar perubahan teknis, melainkan sebuah transformasi budaya dalam keselamatan kerja. “Transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Semakin banyak organisasi yang mengadopsi sistem pelaporan digital berbasis open source, semakin besar dampaknya dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan semakin luasnya adopsi teknologi ini, diharapkan sistem pelaporan K3L/HSE di Indonesia dapat semakin modern, transparan, dan berkontribusi dalam membangun budaya keselamatan kerja yang lebih baik di berbagai sektor industri.

ا MH ]

Webinar Midiatama Academy: Kupas Tuntas Digitalisasi Pelaporan K3, Inovasi Cerdas untuk Industri

 

Webinar Midiatama Academy: Kupas Tuntas Digitalisasi Pelaporan K3, Innovasi Cerdas untuk Industri
Poster Webinar Digitalisasi Pelaporan K3

Jakarta, AlifMH.info — Perkembangan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor industri, termasuk dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Midiatama Academy sukses menyelenggarakan webinar bertajuk Digitalisasi Pelaporan K3 2025 pada Sabtu, 15 Februari 2025. Webinar ini memberikan wawasan mendalam tentang penerapan sistem digital dalam pelaporan K3 serta pentingnya pemanfaatan data dalam meningkatkan keselamatan kerja di era digital.

Acara yang diadakan secara daring ini menghadirkan Mu'amar Fadlil, MT., CEH, selaku HSE Manager di PT Adiguna Cakra Semesta. Dalam pemaparannya, Mu'amar Fadlil menekankan bahwa digitalisasi pelaporan K3 bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan strategis bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan risiko di tempat kerja. Dengan sistem digital berbasis platform open source, data pelaporan K3 dapat dicatat secara akurat, diproses lebih cepat, dan dianalisis lebih dalam untuk menemukan tren yang berpotensi meningkatkan keselamatan kerja.

Lebih lanjut, webinar ini juga menyoroti bagaimana data pelaporan K3 yang telah dikumpulkan dalam jumlah besar dapat dimanfaatkan untuk pengembangan model kecerdasan buatan (AI). Dengan ribuan hingga jutaan data yang terkumpul, perusahaan dapat mengembangkan model prediktif guna mengidentifikasi pola risiko, mencegah potensi kecelakaan, serta menyusun kebijakan K3 yang lebih efektif dan berbasis data.

Webinar Midiatama Academy: Kupas Tuntas Digitalisasi Pelaporan K3, Innovasi Cerdas untuk Industri
Dokumentasi Pelaksanaan Webinar Digitalisasi Pelaporan K3


Peserta webinar mendapatkan berbagai fasilitas, termasuk e-sertifikat, e-modul K3, e-regulasi K3, serta informasi karir K3. Hal ini menjadi bukti bahwa peningkatan kapasitas dan literasi digital dalam bidang K3 sangat didukung dan difasilitasi demi terciptanya tenaga kerja yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan industri masa depan. Sebagai bagian dari penerapan digitalisasi pelaporan K3, peserta diwajibkan menginstal aplikasi MICCA SuperApp K3 sebagai platform utama dalam pengelolaan laporan K3 berbasis digital.

Transformasi digital dalam K3 bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang perubahan mindset. Webinar ini diharapkan dapat menginspirasi para profesional K3 untuk terus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif. Dengan semakin berkembangnya teknologi, digitalisasi dalam sistem pelaporan K3 bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan fundamental yang akan membawa perusahaan menuju daya saing global.

Informasi lebih lanjut mengenai webinar dan program pelatihan lainnya dapat diperoleh melalui situs resmi Midiatama Academy di www.midiatama.co.id atau menghubungi layanan pelanggan di 021-22545432.

ا MH ]

Wednesday, February 12, 2025

HUT ke-23 AMPG: Pelantikan dan Konsolidasi Kader Muda Partai Golkar

HUT ke-23 AMPG: Pelantikan dan Konsolidasi Kader Muda Partai Golkar
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Lantik 280 PP AMPG 2024-2029

Jakarta, AlifMH.info — Orientasi & Pelantikan HUT AMPG ke-23 yang digelar di Hotel Borobudur Jakarta, 11 Februari 2025 berlangsung dengan baik, lancar dan sukses. Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum, Sekjend, dan Bendahara Umum beserta sejumlah Wakil Ketua Umum Partai GOLKAR. Tidak ketinggalan Menteri Pemuda dan Olah Raga RI Bapak Dito Ariotedjo juga hadir diundang untuk membuka acara secara resmi. Acara AMPG berlangsung meriah, room kegiatan dipenuhi unsur pengurus AMPG, selebihnya para undangan. Pengurus AMPG sejumlah 180 orang Periode 2025-2030 dibawah Ketua Umum AMPG Said Aldi Al Idrus, mereka dilantik langsung oleh Ketua Umum DPP Partai GOLKAR Bapak Bahlil Lahadalia.

Acara orientasi dan pelantikan HUT AMPG yang ke-23 ini dirangkai dengan diskusi yang dipandu oleh Ilham Akbar Mustafa Pengurus PP AMPG dengan tiga orang Narasumber antara lain Bapak Idrus Marham dengan fokus menjelaskan pentingnya konsolidasi Kader Muda Partai GOLKAR Ideologis. Kemudian Narasumber Bang Syahmud Basri Ngabalin Kepala BSNPG bicara tentang bagaimana membangun kolaborasi AMPG dengan Badan Saksi Nasional (BSNPG) dalam upaya perjuangan meningkatkan Elektoral Partai GOLKAR. Terakhir Narasumber Bang Ilham Permana Mantum AMPG bicara pentingnya kesiapan AMPG menjadi petarung muda dalam setiap kontestasi politik dimasa masa akan datang.

Menpora RI dalam sambutannya AMPG merupakan kekuatan konsolidasi Partai Golkar, khususnya dalam mensukseskan Program Program Partai GOLKAR. Selain AMPG, Partai GOLKAR memiliki banyak sayap yang bergerak di segmen kepemudaan, juga ormas yang merupakan bagian dari lembaga Karya Kekaryaan Partai GOLKAR, selebihnya adalah Badan Partai Golkar, seperti BSNPG dll. 

AMPG sebagai sayap Organisasi Kepemudaan Partai GOLKAR memiliki peranan penting dalam kiprah Perjuangan Partai Golkar. AMPG menjadi motor penggerak dalam penguatan posisi elektoral Partai Golkar, khususnya terhadap segmen pemilih pemula dan pemuda. Menpora RI menyampaikan dalam sambutannya bahwa ke depan akan diadakan PON Nasional yang melibatkan secara penuh peserta PON tersebut dari Partai Golkar se Indonesia.

Diskusi berlangsung hangat, Pak Idrus Marham dalam penyampaiannya menekankan AMPG harus diboboti dengan modal Ideologi Politik sebagai dasar kader menjadi pemimpin. AMPG menjadi bagian sentral dalam sirkulasi elit Partai GOLKAR. Dalam hal ini, penguatan karakter building AMPG harus diperhatikan serius pada sisi ideologis, sisi struktural, dan kepemimpinan politik menurut konsep karya kekaryaan Partai GOLKAR. "Pemimpin sejati lahir dari pemikir paradigmatik dan berjiwa patriotik. Ide, gagasan dan keberanian lebih utama menjadi instrumen kepemimpinan masa depan Partai GOLKAR". Pada kesempatan sambutan Ketua Umum PP AMPG menjelaskan kesuksesan gerakan AMPG berbasis pemberdayaan masyarakat dan melalui gerakan bantuan kepada Mesjid-Mesjid.

Doktrin Karya Kekaryaan menjadi Pondasi Kekaderan Partai GOLKAR, "kader yang matang secara ideologis, yang punya prestasi dan memiliki karya lah yang akan menjadi pemimpin politik di masa masa akan datang", tegas Pak Idrus Marham. AMPG butuh kematangan ideologis, bahwa akhir akhir ini Ideologi tidak lagi menjadi inspirator dan pedoman dalam berpolitik, karena itu kata Pak Idrus AMPG butuh kematangan ideologis untuk proses pembentukan karakter building kader GOLKAR pada semua tingkatan.

Jauh lebih praktis dan orientatif Kepala BSNPG yang merupakan mantan Ketua Harian AMPG Bang Syahmud menegaskan bahwa muara akhir dari sikap perjuangan seluruh elemen lembaga Karya Kekaryaan Partai GOLKAR adalah bagaimana harus berjuang sepenuhnya meningkatkan suara Partai Golkar, memenangkan Pemilu, Pileg dan Pilkada. Karena itu kata Bang Syahmud penting membangun kolaborasi AMPG dengan BSNPG, go to TPS-TPS merekrut para pejuang muda yang menjadi Saksi Saksi Partai GOLKAR dari Aceh sampai ke Papua. BSNPG yang berkolaborasi dengan AMPG merupakan episentrum kekuatan gerakan konsolidasi Pemenangan Partai Golkar.


Penulis: Agus Fahrin, S.Hum (Pegiat Sosial dan Komunitas Rantai Nusantara)

Sunday, January 26, 2025

Pilih HTM-mu Sendiri: Taalenta Dorong Digitalisasi Pelaporan K3 dengan Pelatihan Inovatif

Pilih HTM-mu Sendiri: Taalenta Dorong Digitalisasi Pelaporan K3 dengan Pelatihan Inovatif
Poster Pelatihan Taalenta: Digitalisasi Pelaporan K3

Yogyakarta, AlifMH.info — Di tengah revolusi industri yang semakin bergeser ke arah digital, Taalenta, sebuah startup teknologi edukasi, kembali membuktikan komitmennya dalam mendukung perkembangan SDM Indonesia melalui pelatihan bertajuk "Digitalisasi Pelaporan K3: Mengoptimalkan Sistem Pelaporan K3 dengan Teknologi Modern" pada Sabtu, 25 Januari 2025. Acara ini menjadi sorotan karena menggandeng Mu’amar Fadlil, S.T., M.T., CEH, seorang ahli keselamatan kerja berpengalaman dan pakar manajemen mutu berbasis ISO, sebagai pembicara utama.

Pelatihan ini didesain untuk membuka wawasan baru mengenai pentingnya digitalisasi dalam sistem pelaporan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dengan materi yang relevan dan aplikatif, peserta diajak untuk memahami bagaimana teknologi modern, seperti Google Forms, Google Spreadsheet, dan platform open source lainnya dapat meningkatkan akurasi pelaporan, mempercepat analisis, serta mendukung manajemen risiko yang lebih efektif. Proses digitalisasi ini tidak hanya menghemat waktu dan sumber daya, tetapi juga memungkinkan terciptanya sistem kerja yang lebih aman dan transparan.

Dalam materinya, Mu’amar Fadlil menjelaskan bahwa digitalisasi adalah langkah awal untuk membangun ekosistem pelaporan K3 yang lebih canggih di masa depan. “Dengan digitalisasi, kita bukan hanya menciptakan pelaporan yang lebih efisien, tetapi juga membangun fondasi data yang kuat. Ketika kita telah memiliki banyak data hasil digitalisasi tersebut, sangat mungkin untuk melangkah lebih jauh dengan menciptakan model AI yang mampu memprediksi risiko keselamatan kerja atau bahkan memberikan rekomendasi strategis. Ini akan membawa manajemen K3 ke level yang lebih maju,” jelasnya.

Pilih HTM-mu Sendiri: Taalenta Dorong Digitalisasi Pelaporan K3 dengan Pelatihan Inovatif
Dokumentasi Pelatihan Taalenta: Digitalisasi Pelaporan K3

Menariknya, pelatihan ini mengusung konsep inovatif "Pilih HTM-mu Sendiri," yang memberikan kebebasan bagi peserta untuk menentukan biaya pendaftaran sesuai kemampuan. Pendekatan inklusif ini mencerminkan visi Taalenta dalam memperluas akses pendidikan berkualitas tanpa batasan ekonomi. Peserta juga mendapatkan berbagai fasilitas unggulan, seperti modul pelatihan, e-sertifikat, rekaman kelas, akses ke grup diskusi mentoring, dan sesi Zoom eksklusif yang dirancang interaktif untuk memastikan pembelajaran berjalan maksimal.

Taalenta, sebagai penggagas pelatihan ini, adalah startup yang berdedikasi untuk menghadirkan solusi edukasi berbasis teknologi guna meningkatkan keterampilan individu dan kinerja organisasi. Dengan misi “membuka akses pendidikan untuk semua,” Taalenta percaya bahwa transformasi digital dalam pembelajaran adalah kunci untuk mempersiapkan SDM unggul yang siap bersaing di era global.

Pelatihan ini bukan sekadar tentang mempelajari teknologi, tetapi juga tentang membangun mindset inovatif yang siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan pendekatan yang inklusif dan interaktif, Taalenta membuktikan bahwa edukasi dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.

ا MH ]

Monday, January 20, 2025

Mu’amar Fadlil Kupas Tuntas Analisis Kecelakaan Kerja pada Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum KEMNAKER RI yang di Gelar PT Narada Katiga Nusantara dan PT Mulia Astara Nusantara

 

Mu’amar Fadlil Kupas Tuntas Analisis Kecelakaan Kerja pada Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum KEMNAKER RI yang di Gelar PT Narada Katiga Nusantara dan PT Mulia Astara Nusantara
Dokumentasi Pelaksanaan Pelatihan Analisis Kecelakaan Kerja pada Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum KEMNAKER RI oleh PT NKN dan PT MAN

Yogyakarta, AlifMH.info — PT Narada Katiga Nusantara dan PT Mulia Astara Nusantara berhasil menggelar pelatihan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum KEMNAKER RI yang berlangsung penuh antusiasme. Salah satu sesi unggulan adalah materi "Analisis Kecelakaan Kerja," yang dibawakan oleh Mu'amar Fadlil, S.T., M.T., CEH, seorang ahli berpengalaman di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan rekam jejak profesional yang mengesankan.

Dalam paparannya, Mu’amar Fadlil menjelaskan berbagai aspek penting terkait investigasi kecelakaan kerja, dimulai dari definisi hingga langkah-langkah praktis yang dapat diimplementasikan di tempat kerja. Beliau menggarisbawahi bahwa investigasi kecelakaan bukan hanya sekadar mencari penyebab, tetapi juga bertujuan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan melalui rekomendasi tindakan perbaikan yang konkret.

Menggunakan model investigasi seperti Fishbone Analysis dan Root Cause Analysis, Fadlil memaparkan pentingnya identifikasi faktor-faktor langsung dan tidak langsung yang menyebabkan insiden. Selain itu, ia menekankan pentingnya dokumentasi, wawancara saksi, serta pengumpulan data di tempat kejadian untuk menghasilkan laporan yang komprehensif dan akurat.

“Investigasi kecelakaan adalah langkah strategis untuk membangun lingkungan kerja yang lebih aman. Dengan prosedur yang tepat, kita tidak hanya mencegah kerugian material, tetapi juga melindungi aset paling berharga, yaitu manusia,” ujar Fadlil dalam sesinya.

Sesi ini juga mencakup simulasi investigasi kecelakaan, di mana peserta diajak untuk mempraktikkan langkah-langkah seperti mengamankan lokasi kejadian, wawancara dengan saksi, hingga penyusunan laporan berbasis metode 5W+1H. Pendekatan ini membantu peserta memahami pentingnya analisis sistematis dalam menemukan akar penyebab kecelakaan.

Pelatihan ini bertujuan mencetak ahli K3 yang kompeten dalam menganalisis kecelakaan kerja dan memberikan kontribusi nyata terhadap budaya keselamatan di tempat kerja. Dengan pengalaman dan wawasan yang mendalam, Mu’amar Fadlil berhasil menginspirasi peserta untuk terus mengembangkan kompetensi mereka dalam bidang K3.

Acara ini merupakan bagian dari komitmen PT Narada Katiga Nusantara dan PT Mulia Astara Nusantara untuk mendukung peningkatan standar keselamatan kerja di Indonesia. Informasi lebih lanjut tentang pelatihan dan sertifikasi lainnya dapat diakses melalui situs resmi penyelenggara.

ا MH ]

Inspiration

Figure

Techno