Alif MH - Info: Figure
Showing posts with label Figure. Show all posts
Showing posts with label Figure. Show all posts

Sunday, September 14, 2025

Johan Iskandar, Ph.D. — Dosen Semikonduktor Indonesia yang Mengantar Perovskit PeLED ke Panggung Nasional

 

Johan Iskandar, Ph.D. — Dosen Semikonduktor Indonesia yang Mengantar Perovskit PeLED ke Panggung Nasional
Johan Iskandar, Ph.D

Bogor, AlifMH.info  Johan Iskandar, Ph.D., menempatkan diri sebagai salah satu akademisi muda yang aktif mengembangkan riset material semikonduktor berbasis perovskit di Indonesia. Sebagai dosen di Universitas Pakuan dan mantan peneliti postdoctoral di Organic Electronics Research Center, Ming Chi University of Technology (Taiwan), Johan fokus pada pengembangan perovskite light-emitting diodes (PeLEDs), sensor gas, dan aplikasi Surface-Enhanced Raman Scattering (SERS) yang memiliki potensi langsung bagi teknologi pencahayaan hemat energi dan sistem deteksi sensitif. Informasi ini berdasarkan CV yang disampaikan oleh yang bersangkutan. 

Perjalanan akademis Johan dimulai dari Program Sarjana (S1) Fisika di IPB University, dilanjutkan dengan Magister Biophysics di IPB (2013–2015) yang membawanya mengkaji aplikasi fotodioda BaSrTiO3 untuk pengukuran detak jantung dan saturasi oksigen. Puncak studinya adalah gelar Ph.D. dari National Taiwan University of Science and Technology (2020–2024) dengan disertasi berjudul tentang investigasi material perovskit halida dan pengembangannya untuk PeLED yang efisien, sangat terang, dan stabil. 

Dalam beberapa tahun terakhir Johan aktif mempublikasikan hasil risetnya pada jurnal internasional bereputasi (Q1), yang mencakup topik-topik kunci seperti optimasi PeLED NIR tanpa antisolvent dan annealing, peningkatan detektibilitas dan stabilitas photodetector organik yang disiapkan dengan teknik vacuum deposition, hingga pengembangan sensor gas perovskite (MAPbI3) yang dapat bekerja pada suhu kamar dengan bantuan stimulasi cahaya. Beberapa karyanya juga menelaah stabilisasi quantum dot perovskite untuk sensor oksigen melalui struktur nanopori anodic alumina. Rangkaian publikasi ini memperlihatkan fokus penelitian Johan pada penerapan material baru untuk perangkat optoelektronik dan sensor. 

Kegiatan ilmiah Johan tidak hanya terbatas pada publikasi; ia juga aktif mempresentasikan hasil riset di forum internasional. Sejak 2021 ia telah mengikuti konferensi-konferensi penting di Asia, termasuk poster dan presentasi oral pada pertemuan seperti OPTIC 2021, IDMC 2022, dan A-COE 2023 di Taiwan, yang memperkuat jejaring kolaborasi risetnya dan exposure riset Indonesia di kancah regional. 

Sebagai praktisi laboratorium, Johan menguasai beragam teknik karakterisasi dan peralatan mutakhir yang esensial untuk riset material dan perangkat semikonduktor. Di antaranya adalah X-ray diffractometer, SEM dan FESEM, AFM, spektroskopi UV-Vis, photoluminescence (PL) dan time-resolved PL (TRPL), Raman spectroscopy, profilometer, serta sistem pengukuran LED dan solar cell. Kemampuan analitiknya didukung pula oleh penguasaan perangkat lunak seperti Setfos, FullProf, Gwyddion, ImageJ, dan OriginLab—menjadikannya mampu melaksanakan alur riset dari sintesis material hingga karakterisasi perangkat. 

Kontribusi Johan Iskandar mencerminkan pergeseran penting dalam ekosistem penelitian semikonduktor Indonesia: meningkatnya kapasitas riset yang menghubungkan materi maju (perovskit) dengan aplikasi praktis seperti pencahayaan, deteksi gas, dan photodetector. Dengan pengalaman postdoctoral internasional dan posisi akademik di dalam negeri, Johan berada pada posisi strategis untuk mentransfer pengetahuan, membina mahasiswa riset, serta memperkuat kolaborasi industri-akademia di bidang semikonduktor dan optoelektronik.

ا MH ]

Monday, September 8, 2025

Transformasi K3 Berbasis Data: Standart ID Hadirkan Webinar Cara Memanfaatkan Data untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

 

Transformasi K3 Berbasis Data: Standart ID Hadirkan Webinar Cara Memanfaatkan Data untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Poster Webinar Standart.id: Analisis Data untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Jakarta, AlifMH.info  Dalam upaya memperkuat praktik keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berbasis bukti, Standart.id menyelenggarakan webinar gratis bertajuk “Analisis Data untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja” pada Senin, 8 September 2025 pukul 19.00–21.00 WIB. Acara yang menghadirkan Mu'amar Fadlil, S.T., M.T., CEH sebagai narasumber menekankan pentingnya pemanfaatan data dan visualisasi untuk mendukung pengambilan keputusan K3 di era Industry 4.0.

Webinar ini membahas rangkaian topik inti — mulai pengenalan Industry 4.0, tantangan penyajian data K3, pengambilan keputusan berbasis data, survei budaya K3 dan interpretasinya, hingga teknik visualisasi data untuk keselamatan serta studi kasus yang mengubah data mentah menjadi insight yang dapat ditindaklanjuti. Materi juga menyertakan simulasi data analytics real-time untuk memberikan pengalaman praktik langsung kepada peserta.

Dalam pemaparannya, Mu’ammar menyoroti permasalahan umum yang sering menghambat efektivitas sistem K3: data yang tersebar dan tidak terstruktur, tidak adanya standarisasi dashboard K3 antar unit, serta fenomena underreporting dan overreporting yang merusak validitas data. Dampak dari persoalan ini antara lain kebijakan yang tidak tepat sasaran, lambatnya tindakan korektif, dan menurunnya kepercayaan stakeholder terhadap sistem K3.

Studi kasus yang dipresentasikan memberi contoh konkret bagaimana analisis data dapat mengungkap pola risiko dan efektivitas intervensi. Salah satu hasil studi internal menunjukkan bahwa departemen produksi pada shift malam memiliki tingkat pelanggaran penggunaan APD tertinggi — khususnya pada pelindung telinga dan rompi reflektif — yang berkorelasi dengan peningkatan insiden ringan. Intervensi berupa pelatihan pada bulan ke-4 tercatat meningkatkan kepatuhan hingga 35% dan menurunkan frekuensi pelanggaran pada bulan berikutnya.

Transformasi K3 Berbasis Data: Standart ID Hadirkan Webinar Cara Memanfaatkan Data untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dokumentasi Webinar Standart.id: Analisis Data untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selain fokus pada identifikasi masalah, webinar juga memandu praktisi K3 memilih alat dan platform analitik yang tepat: dari Excel dan Google Sheets untuk kebutuhan sederhana sampai bahasa pemrograman (Python/R) dan platform BI (Power BI/Tableau) untuk analisis skala besar dan dashboard interaktif. Presentasi menyertakan tabel perbandingan keunggulan, keterbatasan, dan rekomendasi pemilihan platform sesuai kebutuhan organisasi.

Sebagai penutup, penyelenggara menekankan bahwa transformasi K3 yang berkelanjutan memerlukan kombinasi data berkualitas, standarisasi indikator, serta budaya pelaporan yang aman dan transparan. Peserta webinar mendapatkan fasilitas seperti e-sertifikat, soft file materi, rekaman sesi, akses grup diskusi (WAG), serta e-course senilai Rp250.000 sebagai bagian dari tindak lanjut pembelajaran. Informasi pendaftaran dan kontak disediakan oleh penyelenggara untuk organisasi atau individu yang ingin mengadopsi pendekatan data-driven pada program K3.

ا MH ]

Sunday, September 7, 2025

Drone - Unmanned Aircraft System (UAS) Enthusiast Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Berita; Drone - Unmanned Aircraft System (UAS) Enthusiast Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Jakarta, AlifMH.info  Mu'amar Fadlil, S.T., M.T., CEH, Drone - Unmanned Aircraft System (UAS) Enthusiast yang berpengalaman bekerja di Manufakture Drone-UAS dan memiliki Sertifikat Pilot Drone, menginisiasi pembentukan sebuah grup WhatsApp yang fokus pada penyebaran informasi lowongan kerja serta berbagi pengetahuan secara gratis. Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas akses informasi pekerjaan bagi pencari kerja yang tidak memiliki jaringan internal di perusahaan (so-called “orang dalam”).

Menurut inisiatif yang digagas Mu'amar, praktik perekrutan pada perusahaan swasta skala kecil dan menengah di Indonesia umumnya dimulai dari rekomendasi internal. Perusahaan seringkali mengutamakan kandidat yang direkomendasikan karyawan karena alasan efisiensi dan kebutuhan mendesak. Jika jalur internal tidak menemukan kandidat yang sesuai, perusahaan biasanya menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp atau Telegram—prioritas utama sering diberikan kepada grup alumni, keluarga, atau komunitas internal—sebelum akhirnya memasang lowongan di platform rekrutmen terbuka seperti LinkedIn, JobStreet, Glints, dan lainnya.

"Langkah ini hadir untuk menjembatani ketimpangan akses informasi," ujar Mu'amar melalui keterangan singkat tentang tujuan pembentukan grup tersebut. "Banyak pencari kerja yang kompeten namun kehilangan peluang karena tidak memiliki koneksi; grup ini diharapkan menjadi saluran alternatif yang cepat dan terpercaya."

Mengapa Grup WA?

Berdasarkan pola perekrutan yang umum terjadi, penyebaran informasi lewat grup WhatsApp dianggap lebih cepat dan personal. Informasi yang tersebar di grup sering kali langsung diteruskan oleh karyawan yang mengetahui kebutuhan posisi, sehingga proses pencarian kandidat menjadi singkat. Namun, mekanisme informal ini kerap meninggalkan pencari kerja yang tidak memiliki relasi atau akses ke jaringan tersebut.

Grup WhatsApp yang digagas Mu'amar tidak hanya berfungsi sebagai saluran pengumuman lowongan. Selain pengumuman pekerjaan, grup ini juga dirancang sebagai wadah berbagi pengetahuan (knowledge sharing), seperti tips melamar kerja, persiapan wawancara, serta informasi peningkatan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Sasaran dan Manfaat

Inisiatif ini menargetkan:

  • Pencari kerja yang belum memiliki jaringan internal di perusahaan.

  • Profesional muda dan lulusan baru yang membutuhkan akses cepat ke informasi lowongan.

  • Komunitas yang ingin berbagi pengalaman dan meningkatkan daya saing calon pelamar melalui materi pengetahuan praktis.

Manfaat yang ditawarkan antara lain kecepatan informasi, akses ke lowongan yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas, dan peluang pembelajaran melalui sesi berbagi pengalaman serta tips karir dari anggota grup.

Cara Bergabung

Mu'amar menyatakan bahwa keanggotaan grup bersifat gratis dan terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan informasi lowongan kerja serta ingin mengikuti aktivitas berbagi pengetahuan. Bagi para pencari kerja dan profesional yang ingin bergabung dapat mengakses tautan pendaftaran grup berikut: Klik Disini.

Penutup

Dengan hadirnya grup WhatsApp inisiatif Mu'amar Fadlil, diharapkan semakin banyak pencari kerja — khususnya mereka yang tidak memiliki “orang dalam” — mendapatkan akses yang lebih adil dan cepat terhadap peluang kerja. Upaya semacam ini juga menegaskan peran komunitas digital sebagai pelengkap sistem rekrutmen tradisional, serta sebagai sarana pemberdayaan sumber daya manusia di tengah dinamika pasar kerja saat ini.

ا MH ]

Robotics Enthusiast Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Berita; Robotics Enthusiast Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Jakarta, AlifMH.info  Mu'amar Fadlil, S.T., M.T., CEH, Robotics Enthusiast yang merupakan dosen prodi AI & Robotics di Kampus Swasta - Jawa Barat, dan berhasil mengembangkan Autonomous Magnetic Climbing Robot (AMCR) pertama di Indonesia yang dapat melakukan misi inspeksi visual dan pengukuran ketebalan dinding besi, menginisiasi pembentukan sebuah grup WhatsApp yang fokus pada penyebaran informasi lowongan kerja serta berbagi pengetahuan secara gratis. Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas akses informasi pekerjaan bagi pencari kerja yang tidak memiliki jaringan internal di perusahaan (so-called “orang dalam”).

Menurut inisiatif yang digagas Mu'amar, praktik perekrutan pada perusahaan swasta skala kecil dan menengah di Indonesia umumnya dimulai dari rekomendasi internal. Perusahaan seringkali mengutamakan kandidat yang direkomendasikan karyawan karena alasan efisiensi dan kebutuhan mendesak. Jika jalur internal tidak menemukan kandidat yang sesuai, perusahaan biasanya menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp atau Telegram—prioritas utama sering diberikan kepada grup alumni, keluarga, atau komunitas internal—sebelum akhirnya memasang lowongan di platform rekrutmen terbuka seperti LinkedIn, JobStreet, Glints, dan lainnya.

"Langkah ini hadir untuk menjembatani ketimpangan akses informasi," ujar Mu'amar melalui keterangan singkat tentang tujuan pembentukan grup tersebut. "Banyak pencari kerja yang kompeten namun kehilangan peluang karena tidak memiliki koneksi; grup ini diharapkan menjadi saluran alternatif yang cepat dan terpercaya."

Mengapa Grup WA?

Berdasarkan pola perekrutan yang umum terjadi, penyebaran informasi lewat grup WhatsApp dianggap lebih cepat dan personal. Informasi yang tersebar di grup sering kali langsung diteruskan oleh karyawan yang mengetahui kebutuhan posisi, sehingga proses pencarian kandidat menjadi singkat. Namun, mekanisme informal ini kerap meninggalkan pencari kerja yang tidak memiliki relasi atau akses ke jaringan tersebut.

Grup WhatsApp yang digagas Mu'amar tidak hanya berfungsi sebagai saluran pengumuman lowongan. Selain pengumuman pekerjaan, grup ini juga dirancang sebagai wadah berbagi pengetahuan (knowledge sharing), seperti tips melamar kerja, persiapan wawancara, serta informasi peningkatan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Sasaran dan Manfaat

Inisiatif ini menargetkan:

  • Pencari kerja yang belum memiliki jaringan internal di perusahaan.

  • Profesional muda dan lulusan baru yang membutuhkan akses cepat ke informasi lowongan.

  • Komunitas yang ingin berbagi pengalaman dan meningkatkan daya saing calon pelamar melalui materi pengetahuan praktis.

Manfaat yang ditawarkan antara lain kecepatan informasi, akses ke lowongan yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas, dan peluang pembelajaran melalui sesi berbagi pengalaman serta tips karir dari anggota grup.

Cara Bergabung

Mu'amar menyatakan bahwa keanggotaan grup bersifat gratis dan terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan informasi lowongan kerja serta ingin mengikuti aktivitas berbagi pengetahuan. Bagi para pencari kerja dan profesional yang ingin bergabung dapat mengakses tautan pendaftaran grup berikut: Klik Disini.

Penutup

Dengan hadirnya grup WhatsApp inisiatif Mu'amar Fadlil, diharapkan semakin banyak pencari kerja — khususnya mereka yang tidak memiliki “orang dalam” — mendapatkan akses yang lebih adil dan cepat terhadap peluang kerja. Upaya semacam ini juga menegaskan peran komunitas digital sebagai pelengkap sistem rekrutmen tradisional, serta sebagai sarana pemberdayaan sumber daya manusia di tengah dinamika pasar kerja saat ini.

ا MH ]

Artificial Intelligence Enthusiast Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Berita; Artificial Intelligence Enthusiast Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Jakarta, AlifMH.info  Mu'amar Fadlil, S.T, M.T., CEH, Artificial Intelligence Enthusiast yang merupakan dosen prodi AI & Robotics di Kampus Swasta - Jawa Barat, menginisiasi pembentukan sebuah grup WhatsApp yang fokus pada penyebaran informasi lowongan kerja serta berbagi pengetahuan secara gratis. Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas akses informasi pekerjaan bagi pencari kerja yang tidak memiliki jaringan internal di perusahaan (so-called “orang dalam”).

Menurut inisiatif yang digagas Mu'amar, praktik perekrutan pada perusahaan swasta skala kecil dan menengah di Indonesia umumnya dimulai dari rekomendasi internal. Perusahaan seringkali mengutamakan kandidat yang direkomendasikan karyawan karena alasan efisiensi dan kebutuhan mendesak. Jika jalur internal tidak menemukan kandidat yang sesuai, perusahaan biasanya menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp atau Telegram—prioritas utama sering diberikan kepada grup alumni, keluarga, atau komunitas internal—sebelum akhirnya memasang lowongan di platform rekrutmen terbuka seperti LinkedIn, JobStreet, Glints, dan lainnya.

"Langkah ini hadir untuk menjembatani ketimpangan akses informasi," ujar Mu'amar melalui keterangan singkat tentang tujuan pembentukan grup tersebut. "Banyak pencari kerja yang kompeten namun kehilangan peluang karena tidak memiliki koneksi; grup ini diharapkan menjadi saluran alternatif yang cepat dan terpercaya."

Mengapa Grup WA?

Berdasarkan pola perekrutan yang umum terjadi, penyebaran informasi lewat grup WhatsApp dianggap lebih cepat dan personal. Informasi yang tersebar di grup sering kali langsung diteruskan oleh karyawan yang mengetahui kebutuhan posisi, sehingga proses pencarian kandidat menjadi singkat. Namun, mekanisme informal ini kerap meninggalkan pencari kerja yang tidak memiliki relasi atau akses ke jaringan tersebut.

Grup WhatsApp yang digagas Mu'amar tidak hanya berfungsi sebagai saluran pengumuman lowongan. Selain pengumuman pekerjaan, grup ini juga dirancang sebagai wadah berbagi pengetahuan (knowledge sharing), seperti tips melamar kerja, persiapan wawancara, serta informasi peningkatan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Sasaran dan Manfaat

Inisiatif ini menargetkan:

  • Pencari kerja yang belum memiliki jaringan internal di perusahaan.

  • Profesional muda dan lulusan baru yang membutuhkan akses cepat ke informasi lowongan.

  • Komunitas yang ingin berbagi pengalaman dan meningkatkan daya saing calon pelamar melalui materi pengetahuan praktis.

Manfaat yang ditawarkan antara lain kecepatan informasi, akses ke lowongan yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas, dan peluang pembelajaran melalui sesi berbagi pengalaman serta tips karir dari anggota grup.

Cara Bergabung

Mu'amar menyatakan bahwa keanggotaan grup bersifat gratis dan terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan informasi lowongan kerja serta ingin mengikuti aktivitas berbagi pengetahuan. Bagi para pencari kerja dan profesional yang ingin bergabung dapat mengakses tautan pendaftaran grup berikut: Klik Disini.

Penutup

Dengan hadirnya grup WhatsApp inisiatif Mu'amar Fadlil, diharapkan semakin banyak pencari kerja — khususnya mereka yang tidak memiliki “orang dalam” — mendapatkan akses yang lebih adil dan cepat terhadap peluang kerja. Upaya semacam ini juga menegaskan peran komunitas digital sebagai pelengkap sistem rekrutmen tradisional, serta sebagai sarana pemberdayaan sumber daya manusia di tengah dinamika pasar kerja saat ini.

ا MH ]

Saturday, September 6, 2025

Cyber Security Enthusiast Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Berita; Cyber Security Enthusiast Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Jakarta, AlifMH.info  Mu'amar Fadlil, S.T, M.T., CEH, Cyber Security Enthusiast yang telah memiliki sertifikasi internasional Certified Ethical Hacker (CEH) dari EC-Council, menginisiasi pembentukan sebuah grup WhatsApp yang fokus pada penyebaran informasi lowongan kerja serta berbagi pengetahuan secara gratis. Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas akses informasi pekerjaan bagi pencari kerja yang tidak memiliki jaringan internal di perusahaan (so-called “orang dalam”).

Menurut inisiatif yang digagas Mu'amar, praktik perekrutan pada perusahaan swasta skala kecil dan menengah di Indonesia umumnya dimulai dari rekomendasi internal. Perusahaan seringkali mengutamakan kandidat yang direkomendasikan karyawan karena alasan efisiensi dan kebutuhan mendesak. Jika jalur internal tidak menemukan kandidat yang sesuai, perusahaan biasanya menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp atau Telegram—prioritas utama sering diberikan kepada grup alumni, keluarga, atau komunitas internal—sebelum akhirnya memasang lowongan di platform rekrutmen terbuka seperti LinkedIn, JobStreet, Glints, dan lainnya.

"Langkah ini hadir untuk menjembatani ketimpangan akses informasi," ujar Mu'amar melalui keterangan singkat tentang tujuan pembentukan grup tersebut. "Banyak pencari kerja yang kompeten namun kehilangan peluang karena tidak memiliki koneksi; grup ini diharapkan menjadi saluran alternatif yang cepat dan terpercaya."

Mengapa Grup WA?

Berdasarkan pola perekrutan yang umum terjadi, penyebaran informasi lewat grup WhatsApp dianggap lebih cepat dan personal. Informasi yang tersebar di grup sering kali langsung diteruskan oleh karyawan yang mengetahui kebutuhan posisi, sehingga proses pencarian kandidat menjadi singkat. Namun, mekanisme informal ini kerap meninggalkan pencari kerja yang tidak memiliki relasi atau akses ke jaringan tersebut.

Grup WhatsApp yang digagas Mu'amar tidak hanya berfungsi sebagai saluran pengumuman lowongan. Selain pengumuman pekerjaan, grup ini juga dirancang sebagai wadah berbagi pengetahuan (knowledge sharing), seperti tips melamar kerja, persiapan wawancara, serta informasi peningkatan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Sasaran dan Manfaat

Inisiatif ini menargetkan:

  • Pencari kerja yang belum memiliki jaringan internal di perusahaan.

  • Profesional muda dan lulusan baru yang membutuhkan akses cepat ke informasi lowongan.

  • Komunitas yang ingin berbagi pengalaman dan meningkatkan daya saing calon pelamar melalui materi pengetahuan praktis.

Manfaat yang ditawarkan antara lain kecepatan informasi, akses ke lowongan yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas, dan peluang pembelajaran melalui sesi berbagi pengalaman serta tips karir dari anggota grup.

Cara Bergabung

Mu'amar menyatakan bahwa keanggotaan grup bersifat gratis dan terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan informasi lowongan kerja serta ingin mengikuti aktivitas berbagi pengetahuan. Bagi para pencari kerja dan profesional yang ingin bergabung dapat mengakses tautan pendaftaran grup berikut: Klik Disini.

Penutup

Dengan hadirnya grup WhatsApp inisiatif Mu'amar Fadlil, diharapkan semakin banyak pencari kerja — khususnya mereka yang tidak memiliki “orang dalam” — mendapatkan akses yang lebih adil dan cepat terhadap peluang kerja. Upaya semacam ini juga menegaskan peran komunitas digital sebagai pelengkap sistem rekrutmen tradisional, serta sebagai sarana pemberdayaan sumber daya manusia di tengah dinamika pasar kerja saat ini.

ا MH ]

Konsultan Sistem Manajemen QHSE Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Berita; Konsultan Sistem Manajemen QHSE Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Jakarta, AlifMH.info  Mu'amar Fadlil, S.T., M.T., CEH, konsultan Sistem Manajemen QHSE berbasis ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu, ISO 45001:2018 Sistem Manajemen K3, dan ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan, yang telah bekerja di Bidang Pengeboran MIGAS, Petrochemical, Pertambangan, Manufaktur dan Konstruksi, menginisiasi pembentukan sebuah grup WhatsApp yang fokus pada penyebaran informasi lowongan kerja serta berbagi pengetahuan secara gratis. Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas akses informasi pekerjaan bagi pencari kerja yang tidak memiliki jaringan internal di perusahaan (so-called “orang dalam”).

Menurut inisiatif yang digagas Mu'amar, praktik perekrutan pada perusahaan swasta skala kecil dan menengah di Indonesia umumnya dimulai dari rekomendasi internal. Perusahaan seringkali mengutamakan kandidat yang direkomendasikan karyawan karena alasan efisiensi dan kebutuhan mendesak. Jika jalur internal tidak menemukan kandidat yang sesuai, perusahaan biasanya menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp atau Telegram—prioritas utama sering diberikan kepada grup alumni, keluarga, atau komunitas internal—sebelum akhirnya memasang lowongan di platform rekrutmen terbuka seperti LinkedIn, JobStreet, Glints, dan lainnya.

"Langkah ini hadir untuk menjembatani ketimpangan akses informasi," ujar Mu'amar melalui keterangan singkat tentang tujuan pembentukan grup tersebut. "Banyak pencari kerja yang kompeten namun kehilangan peluang karena tidak memiliki koneksi; grup ini diharapkan menjadi saluran alternatif yang cepat dan terpercaya."

Mengapa Grup WA?

Berdasarkan pola perekrutan yang umum terjadi, penyebaran informasi lewat grup WhatsApp dianggap lebih cepat dan personal. Informasi yang tersebar di grup sering kali langsung diteruskan oleh karyawan yang mengetahui kebutuhan posisi, sehingga proses pencarian kandidat menjadi singkat. Namun, mekanisme informal ini kerap meninggalkan pencari kerja yang tidak memiliki relasi atau akses ke jaringan tersebut.

Grup WhatsApp yang digagas Mu'amar tidak hanya berfungsi sebagai saluran pengumuman lowongan. Selain pengumuman pekerjaan, grup ini juga dirancang sebagai wadah berbagi pengetahuan (knowledge sharing), seperti tips melamar kerja, persiapan wawancara, serta informasi peningkatan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Sasaran dan Manfaat

Inisiatif ini menargetkan:

  • Pencari kerja yang belum memiliki jaringan internal di perusahaan.

  • Profesional muda dan lulusan baru yang membutuhkan akses cepat ke informasi lowongan.

  • Komunitas yang ingin berbagi pengalaman dan meningkatkan daya saing calon pelamar melalui materi pengetahuan praktis.

Manfaat yang ditawarkan antara lain kecepatan informasi, akses ke lowongan yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas, dan peluang pembelajaran melalui sesi berbagi pengalaman serta tips karir dari anggota grup.

Cara Bergabung

Mu'amar menyatakan bahwa keanggotaan grup bersifat gratis dan terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan informasi lowongan kerja serta ingin mengikuti aktivitas berbagi pengetahuan. Bagi para pencari kerja dan profesional yang ingin bergabung dapat mengakses tautan pendaftaran grup berikut: Klik Disini.

Penutup

Dengan hadirnya grup WhatsApp inisiatif Mu'amar Fadlil, diharapkan semakin banyak pencari kerja — khususnya mereka yang tidak memiliki “orang dalam” — mendapatkan akses yang lebih adil dan cepat terhadap peluang kerja. Upaya semacam ini juga menegaskan peran komunitas digital sebagai pelengkap sistem rekrutmen tradisional, serta sebagai sarana pemberdayaan sumber daya manusia di tengah dinamika pasar kerja saat ini.

ا MH ]

Praktisi Profesional QHSE Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Berita; Praktisi Profesional QHSE Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Jakarta, AlifMH.info  Mu'amar Fadlil, S.T., M.T., CEH, praktisi profesional QHSE yang telah bekerja di Bidang Pengeboran MIGAS, Petrochemical, Pertambangan, Manufaktur dan Konstruksi, menginisiasi pembentukan sebuah grup WhatsApp yang fokus pada penyebaran informasi lowongan kerja serta berbagi pengetahuan secara gratis. Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas akses informasi pekerjaan bagi pencari kerja yang tidak memiliki jaringan internal di perusahaan (so-called “orang dalam”).

Menurut inisiatif yang digagas Mu'amar, praktik perekrutan pada perusahaan swasta skala kecil dan menengah di Indonesia umumnya dimulai dari rekomendasi internal. Perusahaan seringkali mengutamakan kandidat yang direkomendasikan karyawan karena alasan efisiensi dan kebutuhan mendesak. Jika jalur internal tidak menemukan kandidat yang sesuai, perusahaan biasanya menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp atau Telegram—prioritas utama sering diberikan kepada grup alumni, keluarga, atau komunitas internal—sebelum akhirnya memasang lowongan di platform rekrutmen terbuka seperti LinkedIn, JobStreet, Glints, dan lainnya.

"Langkah ini hadir untuk menjembatani ketimpangan akses informasi," ujar Mu'amar melalui keterangan singkat tentang tujuan pembentukan grup tersebut. "Banyak pencari kerja yang kompeten namun kehilangan peluang karena tidak memiliki koneksi; grup ini diharapkan menjadi saluran alternatif yang cepat dan terpercaya."

Mengapa Grup WA?

Berdasarkan pola perekrutan yang umum terjadi, penyebaran informasi lewat grup WhatsApp dianggap lebih cepat dan personal. Informasi yang tersebar di grup sering kali langsung diteruskan oleh karyawan yang mengetahui kebutuhan posisi, sehingga proses pencarian kandidat menjadi singkat. Namun, mekanisme informal ini kerap meninggalkan pencari kerja yang tidak memiliki relasi atau akses ke jaringan tersebut.

Grup WhatsApp yang digagas Mu'amar tidak hanya berfungsi sebagai saluran pengumuman lowongan. Selain pengumuman pekerjaan, grup ini juga dirancang sebagai wadah berbagi pengetahuan (knowledge sharing), seperti tips melamar kerja, persiapan wawancara, serta informasi peningkatan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Sasaran dan Manfaat

Inisiatif ini menargetkan:

  • Pencari kerja yang belum memiliki jaringan internal di perusahaan.

  • Profesional muda dan lulusan baru yang membutuhkan akses cepat ke informasi lowongan.

  • Komunitas yang ingin berbagi pengalaman dan meningkatkan daya saing calon pelamar melalui materi pengetahuan praktis.

Manfaat yang ditawarkan antara lain kecepatan informasi, akses ke lowongan yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas, dan peluang pembelajaran melalui sesi berbagi pengalaman serta tips karir dari anggota grup.

Cara Bergabung

Mu'amar menyatakan bahwa keanggotaan grup bersifat gratis dan terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan informasi lowongan kerja serta ingin mengikuti aktivitas berbagi pengetahuan. Bagi para pencari kerja dan profesional yang ingin bergabung dapat mengakses tautan pendaftaran grup berikut: Klik Disini.

Penutup

Dengan hadirnya grup WhatsApp inisiatif Mu'amar Fadlil, diharapkan semakin banyak pencari kerja — khususnya mereka yang tidak memiliki “orang dalam” — mendapatkan akses yang lebih adil dan cepat terhadap peluang kerja. Upaya semacam ini juga menegaskan peran komunitas digital sebagai pelengkap sistem rekrutmen tradisional, serta sebagai sarana pemberdayaan sumber daya manusia di tengah dinamika pasar kerja saat ini.

ا MH ]

Friday, September 5, 2025

Warga IKS.PI Kera Sakti Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Berita; Warga IKS.PI Kera Sakti Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Madiun, AlifMH.info  Mu'amar Fadlil, S.T., M.T., CEH, warga IKS.PI Kera Sakti, menginisiasi pembentukan sebuah grup WhatsApp yang fokus pada penyebaran informasi lowongan kerja serta berbagi pengetahuan secara gratis. Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas akses informasi pekerjaan bagi pencari kerja yang tidak memiliki jaringan internal di perusahaan (so-called “orang dalam”).

Menurut inisiatif yang digagas Mu'amar, praktik perekrutan pada perusahaan swasta skala kecil dan menengah di Indonesia umumnya dimulai dari rekomendasi internal. Perusahaan seringkali mengutamakan kandidat yang direkomendasikan karyawan karena alasan efisiensi dan kebutuhan mendesak. Jika jalur internal tidak menemukan kandidat yang sesuai, perusahaan biasanya menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp atau Telegram—prioritas utama sering diberikan kepada grup alumni, keluarga, atau komunitas internal—sebelum akhirnya memasang lowongan di platform rekrutmen terbuka seperti LinkedIn, JobStreet, Glints, dan lainnya.

"Langkah ini hadir untuk menjembatani ketimpangan akses informasi," ujar Mu'amar melalui keterangan singkat tentang tujuan pembentukan grup tersebut. "Banyak pencari kerja yang kompeten namun kehilangan peluang karena tidak memiliki koneksi; grup ini diharapkan menjadi saluran alternatif yang cepat dan terpercaya."

Mengapa Grup WA?

Berdasarkan pola perekrutan yang umum terjadi, penyebaran informasi lewat grup WhatsApp dianggap lebih cepat dan personal. Informasi yang tersebar di grup sering kali langsung diteruskan oleh karyawan yang mengetahui kebutuhan posisi, sehingga proses pencarian kandidat menjadi singkat. Namun, mekanisme informal ini kerap meninggalkan pencari kerja yang tidak memiliki relasi atau akses ke jaringan tersebut.

Grup WhatsApp yang digagas Mu'amar tidak hanya berfungsi sebagai saluran pengumuman lowongan. Selain pengumuman pekerjaan, grup ini juga dirancang sebagai wadah berbagi pengetahuan (knowledge sharing), seperti tips melamar kerja, persiapan wawancara, serta informasi peningkatan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Sasaran dan Manfaat

Inisiatif ini menargetkan:

  • Pencari kerja yang belum memiliki jaringan internal di perusahaan.

  • Profesional muda dan lulusan baru yang membutuhkan akses cepat ke informasi lowongan.

  • Komunitas yang ingin berbagi pengalaman dan meningkatkan daya saing calon pelamar melalui materi pengetahuan praktis.

Manfaat yang ditawarkan antara lain kecepatan informasi, akses ke lowongan yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas, dan peluang pembelajaran melalui sesi berbagi pengalaman serta tips karir dari anggota grup.

Cara Bergabung

Mu'amar menyatakan bahwa keanggotaan grup bersifat gratis dan terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan informasi lowongan kerja serta ingin mengikuti aktivitas berbagi pengetahuan. Bagi para pencari kerja dan profesional yang ingin bergabung dapat mengakses tautan pendaftaran grup berikut: Klik Disini.

Penutup

Dengan hadirnya grup WhatsApp inisiatif Mu'amar Fadlil, diharapkan semakin banyak pencari kerja — khususnya mereka yang tidak memiliki “orang dalam” — mendapatkan akses yang lebih adil dan cepat terhadap peluang kerja. Upaya semacam ini juga menegaskan peran komunitas digital sebagai pelengkap sistem rekrutmen tradisional, serta sebagai sarana pemberdayaan sumber daya manusia di tengah dinamika pasar kerja saat ini.

ا MH ]

Kader Pemuda Muhammadiyah Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Berita; Kader Pemuda Muhammadiyah Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Tangerang Selatan, AlifMH.info  Mu'amar Fadlil, S.T., M.T., CEH, kader Pemuda Muhammadiyah Serpong Utara, menginisiasi pembentukan sebuah grup WhatsApp yang fokus pada penyebaran informasi lowongan kerja serta berbagi pengetahuan secara gratis. Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas akses informasi pekerjaan bagi pencari kerja yang tidak memiliki jaringan internal di perusahaan (so-called “orang dalam”).

Menurut inisiatif yang digagas Mu'amar, praktik perekrutan pada perusahaan swasta skala kecil dan menengah di Indonesia umumnya dimulai dari rekomendasi internal. Perusahaan seringkali mengutamakan kandidat yang direkomendasikan karyawan karena alasan efisiensi dan kebutuhan mendesak. Jika jalur internal tidak menemukan kandidat yang sesuai, perusahaan biasanya menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp atau Telegram—prioritas utama sering diberikan kepada grup alumni, keluarga, atau komunitas internal—sebelum akhirnya memasang lowongan di platform rekrutmen terbuka seperti LinkedIn, JobStreet, Glints, dan lainnya.

"Langkah ini hadir untuk menjembatani ketimpangan akses informasi," ujar Mu'amar melalui keterangan singkat tentang tujuan pembentukan grup tersebut. "Banyak pencari kerja yang kompeten namun kehilangan peluang karena tidak memiliki koneksi; grup ini diharapkan menjadi saluran alternatif yang cepat dan terpercaya."

Mengapa Grup WA?

Berdasarkan pola perekrutan yang umum terjadi, penyebaran informasi lewat grup WhatsApp dianggap lebih cepat dan personal. Informasi yang tersebar di grup sering kali langsung diteruskan oleh karyawan yang mengetahui kebutuhan posisi, sehingga proses pencarian kandidat menjadi singkat. Namun, mekanisme informal ini kerap meninggalkan pencari kerja yang tidak memiliki relasi atau akses ke jaringan tersebut.

Grup WhatsApp yang digagas Mu'amar tidak hanya berfungsi sebagai saluran pengumuman lowongan. Selain pengumuman pekerjaan, grup ini juga dirancang sebagai wadah berbagi pengetahuan (knowledge sharing), seperti tips melamar kerja, persiapan wawancara, serta informasi peningkatan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Sasaran dan Manfaat

Inisiatif ini menargetkan:

  • Pencari kerja yang belum memiliki jaringan internal di perusahaan.

  • Profesional muda dan lulusan baru yang membutuhkan akses cepat ke informasi lowongan.

  • Komunitas yang ingin berbagi pengalaman dan meningkatkan daya saing calon pelamar melalui materi pengetahuan praktis.

Manfaat yang ditawarkan antara lain kecepatan informasi, akses ke lowongan yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas, dan peluang pembelajaran melalui sesi berbagi pengalaman serta tips karir dari anggota grup.

Cara Bergabung

Mu'amar menyatakan bahwa keanggotaan grup bersifat gratis dan terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan informasi lowongan kerja serta ingin mengikuti aktivitas berbagi pengetahuan. Bagi para pencari kerja dan profesional yang ingin bergabung dapat mengakses tautan pendaftaran grup berikut: Klik Disini.

Penutup

Dengan hadirnya grup WhatsApp inisiatif Mu'amar Fadlil, diharapkan semakin banyak pencari kerja — khususnya mereka yang tidak memiliki “orang dalam” — mendapatkan akses yang lebih adil dan cepat terhadap peluang kerja. Upaya semacam ini juga menegaskan peran komunitas digital sebagai pelengkap sistem rekrutmen tradisional, serta sebagai sarana pemberdayaan sumber daya manusia di tengah dinamika pasar kerja saat ini.

ا MH ]

Diaspora Bima - Nusa Tenggara Barat (NTB) Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Berita; Diaspora Bima - Nusa Tenggara Barat (NTB) Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

NTB, AlifMH.info  Mu'amar Fadlil, M.T., CEH, diaspora asal Bima - Nusa Tenggara Barat (NTB), menginisiasi pembentukan sebuah grup WhatsApp yang fokus pada penyebaran informasi lowongan kerja serta berbagi pengetahuan secara gratis. Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas akses informasi pekerjaan bagi pencari kerja yang tidak memiliki jaringan internal di perusahaan (so-called “orang dalam”).

Menurut inisiatif yang digagas Mu'amar, praktik perekrutan pada perusahaan swasta skala kecil dan menengah di Indonesia umumnya dimulai dari rekomendasi internal. Perusahaan seringkali mengutamakan kandidat yang direkomendasikan karyawan karena alasan efisiensi dan kebutuhan mendesak. Jika jalur internal tidak menemukan kandidat yang sesuai, perusahaan biasanya menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp atau Telegram—prioritas utama sering diberikan kepada grup alumni, keluarga, atau komunitas internal—sebelum akhirnya memasang lowongan di platform rekrutmen terbuka seperti LinkedIn, JobStreet, Glints, dan lainnya.

"Langkah ini hadir untuk menjembatani ketimpangan akses informasi," ujar Mu'amar melalui keterangan singkat tentang tujuan pembentukan grup tersebut. "Banyak pencari kerja yang kompeten namun kehilangan peluang karena tidak memiliki koneksi; grup ini diharapkan menjadi saluran alternatif yang cepat dan terpercaya."

Mengapa Grup WA?

Berdasarkan pola perekrutan yang umum terjadi, penyebaran informasi lewat grup WhatsApp dianggap lebih cepat dan personal. Informasi yang tersebar di grup sering kali langsung diteruskan oleh karyawan yang mengetahui kebutuhan posisi, sehingga proses pencarian kandidat menjadi singkat. Namun, mekanisme informal ini kerap meninggalkan pencari kerja yang tidak memiliki relasi atau akses ke jaringan tersebut.

Grup WhatsApp yang digagas Mu'amar tidak hanya berfungsi sebagai saluran pengumuman lowongan. Selain pengumuman pekerjaan, grup ini juga dirancang sebagai wadah berbagi pengetahuan (knowledge sharing), seperti tips melamar kerja, persiapan wawancara, serta informasi peningkatan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Sasaran dan Manfaat

Inisiatif ini menargetkan:

  • Pencari kerja yang belum memiliki jaringan internal di perusahaan.

  • Profesional muda dan lulusan baru yang membutuhkan akses cepat ke informasi lowongan.

  • Komunitas yang ingin berbagi pengalaman dan meningkatkan daya saing calon pelamar melalui materi pengetahuan praktis.

Manfaat yang ditawarkan antara lain kecepatan informasi, akses ke lowongan yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas, dan peluang pembelajaran melalui sesi berbagi pengalaman serta tips karir dari anggota grup.

Cara Bergabung

Mu'amar menyatakan bahwa keanggotaan grup bersifat gratis dan terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan informasi lowongan kerja serta ingin mengikuti aktivitas berbagi pengetahuan. Bagi para pencari kerja dan profesional yang ingin bergabung dapat mengakses tautan pendaftaran grup berikut: Klik Disini.

Penutup

Dengan hadirnya grup WhatsApp inisiatif Mu'amar Fadlil, diharapkan semakin banyak pencari kerja — khususnya mereka yang tidak memiliki “orang dalam” — mendapatkan akses yang lebih adil dan cepat terhadap peluang kerja. Upaya semacam ini juga menegaskan peran komunitas digital sebagai pelengkap sistem rekrutmen tradisional, serta sebagai sarana pemberdayaan sumber daya manusia di tengah dinamika pasar kerja saat ini.

ا MH ]

Diaspora Mamuju Tengah - Sulawesi Barat Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Berita; Diaspora Mamuju Tengah - Sulawesi Barat Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat

Sulawesi Barat, AlifMH.info  Mu'amar Fadlil, S.T., M.T., CEH, diaspora kelahiran Mamuju Tengah - Sulawesi Barat, menginisiasi pembentukan sebuah grup WhatsApp yang fokus pada penyebaran informasi lowongan kerja serta berbagi pengetahuan secara gratis. Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas akses informasi pekerjaan bagi pencari kerja yang tidak memiliki jaringan internal di perusahaan (so-called “orang dalam”).

Menurut inisiatif yang digagas Mu'amar, praktik perekrutan pada perusahaan swasta skala kecil dan menengah di Indonesia umumnya dimulai dari rekomendasi internal. Perusahaan seringkali mengutamakan kandidat yang direkomendasikan karyawan karena alasan efisiensi dan kebutuhan mendesak. Jika jalur internal tidak menemukan kandidat yang sesuai, perusahaan biasanya menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp atau Telegram—prioritas utama sering diberikan kepada grup alumni, keluarga, atau komunitas internal—sebelum akhirnya memasang lowongan di platform rekrutmen terbuka seperti LinkedIn, JobStreet, Glints, dan lainnya.

"Langkah ini hadir untuk menjembatani ketimpangan akses informasi," ujar Mu'amar melalui keterangan singkat tentang tujuan pembentukan grup tersebut. "Banyak pencari kerja yang kompeten namun kehilangan peluang karena tidak memiliki koneksi; grup ini diharapkan menjadi saluran alternatif yang cepat dan terpercaya."

Mengapa Grup WA?

Berdasarkan pola perekrutan yang umum terjadi, penyebaran informasi lewat grup WhatsApp dianggap lebih cepat dan personal. Informasi yang tersebar di grup sering kali langsung diteruskan oleh karyawan yang mengetahui kebutuhan posisi, sehingga proses pencarian kandidat menjadi singkat. Namun, mekanisme informal ini kerap meninggalkan pencari kerja yang tidak memiliki relasi atau akses ke jaringan tersebut.

Grup WhatsApp yang digagas Mu'amar tidak hanya berfungsi sebagai saluran pengumuman lowongan. Selain pengumuman pekerjaan, grup ini juga dirancang sebagai wadah berbagi pengetahuan (knowledge sharing), seperti tips melamar kerja, persiapan wawancara, serta informasi peningkatan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Sasaran dan Manfaat

Inisiatif ini menargetkan:

  • Pencari kerja yang belum memiliki jaringan internal di perusahaan.

  • Profesional muda dan lulusan baru yang membutuhkan akses cepat ke informasi lowongan.

  • Komunitas yang ingin berbagi pengalaman dan meningkatkan daya saing calon pelamar melalui materi pengetahuan praktis.

Manfaat yang ditawarkan antara lain kecepatan informasi, akses ke lowongan yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas, dan peluang pembelajaran melalui sesi berbagi pengalaman serta tips karir dari anggota grup.

Cara Bergabung

Mu'amar menyatakan bahwa keanggotaan grup bersifat gratis dan terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan informasi lowongan kerja serta ingin mengikuti aktivitas berbagi pengetahuan. Bagi para pencari kerja dan profesional yang ingin bergabung dapat mengakses tautan pendaftaran grup berikut: Klik Disini.

Penutup

Dengan hadirnya grup WhatsApp inisiatif Mu'amar Fadlil, diharapkan semakin banyak pencari kerja — khususnya mereka yang tidak memiliki “orang dalam” — mendapatkan akses yang lebih adil dan cepat terhadap peluang kerja. Upaya semacam ini juga menegaskan peran komunitas digital sebagai pelengkap sistem rekrutmen tradisional, serta sebagai sarana pemberdayaan sumber daya manusia di tengah dinamika pasar kerja saat ini.

ا MH ]

Wednesday, September 3, 2025

Fatrian Rubiansyah: Gaza dan Ancaman Kelaparan sebagai Ujian Kemanusiaan Global


Jakarta, AlifMH.info — Keputusan Integrated Food Security Classification (IPC) yang menyatakan terjadinya kelaparan (famine) di wilayah Gaza menandai salah satu titik paling kelam dalam krisis kemanusiaan belakangan ini, memicu gelombang solidaritas internasional yang mengambil bentuk armada bantuan laut terbesar dalam beberapa dekade terakhir. Menyikapi kondisi ini, Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP — Co-Founder Nusawater, Penanggung Jawab Divisi Komunikasi Strategis & Digital Indonesian Water Association (IdWA) periode 2024–2028, dan Water Collaborator — menyerukan perhatian global terhadap penyebab kemanusiaan dan perlunya tindakan politik serta kemanusiaan yang tegas.


IPC dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa analisis pada pertengahan Agustus 2025 mengonfirmasi kondisi Famine (IPC Phase 5) di Gaza, dengan ratusan ribu warga menghadapi kekurangan pangan yang mengancam jiwa dan jutaan lainnya berada pada tingkat krisis pangan akut. Pernyataan resmi tersebut menegaskan bahwa kondisi yang terjadi bukan semata bencana alam, melainkan akibat blokade, kehancuran infrastruktur, dan pembatasan akses kemanusiaan yang sistemik.

Sebagai respons, sejumlah kelompok kemanusiaan dan aktivis internasional menggalang misi bantuan laut berskala besar — dikenal sebagai Global Sumud Flotilla — yang melibatkan puluhan kapal dan ribuan relawan dari berbagai negara untuk mencoba mengirimkan bantuan dan menyoroti situasi di Gaza. Upaya-upaya sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir juga mengalami hambatan: misalnya kapal Madleen yang dicegat oleh pasukan Israel pada Juni 2025 dan kapal Handala yang dibordir dan dihentikan pada Juli 2025, sebelum upaya lebih besar dilakukan oleh flotilla internasional. Peristiwa-peristiwa ini menambah intensitas perdebatan tentang kebijakan laut, hukum humaniter, dan akses terhadap bantuan kemanusiaan.


Fatrian menilai bahwa krisis ini sejatinya adalah ujian kemanusiaan dan diplomasi global. “Gaza mengingatkan kita bahwa keselamatan pangan dan akses kemanusiaan tidak boleh menjadi korban geopolitik. Dunia berkewajiban menjaga hak hidup setiap manusia dan memastikan jalur bantuan dapat berfungsi,” ujarnya. Fatrian mendesak aktor-aktor internasional untuk memperkuat mekanisme perlindungan kemanusiaan, mendorong akses aman untuk bantuan, serta menahan diri dari langkah-langkah sepihak yang memperburuk penderitaan sipil.


Di tingkat masyarakat sipil, Fatrian mengajak publik untuk ikut memperkuat pengawasan dan advokasi: menyuarakan kebutuhan kemanusiaan, menyebarkan informasi yang akurat, dan meminta pemerintah serta institusi multilateral bertindak untuk membuka akses bantuan. “Tidak semua orang bisa berada di kapal bantuan, tetapi semua orang bisa mengangkat suara: berbagi fakta, meminta tindakan diplomatik, dan mendukung lembaga kemanusiaan,” pungkasnya. Artikel ini mencatat bahwa situasi di Gaza terus berkembang dan membutuhkan perhatian serta koordinasi internasional yang berkesinambungan.

ا MH ]

Monday, August 25, 2025

SDIT Imam Ahmad Kota Bima Raih Juara III pada Olimpiade Bahasa Arab ke-8 Tingkat Provinsi NTB

 


NTB, AlifMH.info — Alhamdulillah, SDIT Imam Ahmad Kota Bima kembali mengharumkan nama sekolah dan daerah setelah salah satu siswinya berhasil meraih Juara III pada Olimpiade Bahasa Arab (OBA) ke-8 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Siswa yang meraih prestasi tersebut adalah Bilqis Nisa’ul Arifah, kelas VI SDIT Imam Ahmad Kota Bima. Dalam kompetisi yang berlangsung di tingkat provinsi, Bilqis menunjukkan kemampuan berbahasa Arab yang baik dan berhasil menempatkan diri di posisi ketiga, membawa pulang prestasi membanggakan bagi civitas akademika SDIT Imam Ahmad.

“Kami bersyukur atas pencapaian ini. Semoga prestasi Bilqis menjadi motivasi bagi seluruh siswa untuk terus mengembangkan kemampuan bahasa Arab,” ujar Kepala SDIT Imam Ahmad, saat memberikan komentar atas prestasi tersebut. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para guru pengajar, orang tua, dan panitia pembina yang telah membimbing Bilqis selama proses seleksi dan persiapan lomba.

Bilqis, yang mewakili sekolah pada ajang tersebut, menyampaikan rasa syukur dan harapan. “Alhamdulillah atas kuasa Allah. Terima kasih kepada guru dan orang tua yang sudah membimbing. Semoga saya bisa terus belajar dan mengamalkan bahasa Arab dalam keseharian,” kata Bilqis.

Prestasi ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat bagi siswa lain di SDIT Imam Ahmad untuk berpartisipasi aktif dalam kompetisi akademik dan mengembangkan kompetensi bahasa asing sejak dini. Pihak sekolah berencana meningkatkan program pembinaan bahasa Arab serta menyiapkan peserta untuk event-event berikutnya agar prestasi ini berlanjut.

ا MH ]

Leonard Tiopan Panjaitan: Penggerak Green Productivity di Indonesia dan Praktisi Sustainability

Leonard Tiopan Panjaitan, MT, CSRA, GPS

Jakarta, AlifMH.info — Leonard Tiopan Panjaitan, MT, CSRA, GPS, dikenal sebagai praktisi dan pengamat di bidang green productivity dan Sustainability yang aktif menulis serta memberikan pelatihan. Melalui weblognya, Green and Productivity Bulletin, Leonard konsisten mempromosikan penerapan metodologi APO-GPS (Asian Productivity Organization – Green Productivity Specialist) dan APO-PS (Productivity Specialist) sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga aspek lingkungan di organisasi dan perusahaan.

Selama berkarier di sektor perbankan sejak 1997 hingga 2020, Leonard mengembangkan kompetensi praktis pada pengelolaan risiko, efisiensi operasional, dan integrasi prinsip keberlanjutan ke dalam proses bisnis. Pengalaman panjang di industri keuangan ini menjadi dasar keahliannya ketika menerjemahkan konsep green productivity ke ranah kebijakan kredit, manajemen risiko, dan praktik bisnis yang berwawasan lingkungan.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan kapabilitas profesional, Leonard memiliki serangkaian sertifikat e-learning dari Asian Productivity Organization (APO) yang mencakup topik Green Productivity, Lean Manufacturing, MFCA, hingga data analytics untuk UMKM. Dokumen sertifikat dan penjelasan terkait kegiatan pelatihan tersebut dipublikasikan di halaman profil profesionalnya dan menjadi bukti komitmennya pada standar metodologi internasional di bidang produktivitas hijau.

Selain menulis di blog, Leonard juga menulis opini dan artikel terkait sustainability dan ekonomi hijau yang pernah dimuat pada platform berita nasional. Ia aktif berbagi pengetahuan melalui seminar, pelatihan, dan kegiatan peningkatan kapasitas—termasuk peran sebagai narasumber dalam pelatihan Productivity Specialist dan keterlibatan sebagai Subject Matter Expert (SME) untuk pengembangan program e-learning via smartphone.

Leonard tercatat sebagai anggota aktif Institute of Certified Sustainability Practitioners (ICSP) dan pernah berpartisipasi dalam kegiatan APO seperti misi observasional terkait kebijakan pembangunan berkelanjutan. Jejaring profesional dan sertifikasi internasional tersebut memperkuat posisi profesionalnya sebagai konsultan dan fasilitator yang menghubungkan teori Green Productivity dengan praktik korporasi dan kebijakan publik.

Untuk keperluan profesional, undangan seminar, atau kerja sama penelitian, Leonard dapat dihubungi melalui alamat email: leonardpanjaitan@greenproductivity.online

ا MH ]

Sunday, August 17, 2025

Alumni Swiss German University (SGU) Hadirkan Grup WA untuk Knowledge Sharing dan Info Loker Cepat


Jakarta, AlifMH.info  Mu'amar Fadlil, S.T., M.T., CEH, alumni S2 Teknik Mesin (konsentrasi Mekatronika) Swiss German University (SGU), menginisiasi pembentukan sebuah grup WhatsApp yang fokus pada penyebaran informasi lowongan kerja serta berbagi pengetahuan secara gratis. Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas akses informasi pekerjaan bagi pencari kerja yang tidak memiliki jaringan internal di perusahaan (so-called “orang dalam”).

Menurut inisiatif yang digagas Mu'amar, praktik perekrutan pada perusahaan swasta skala kecil dan menengah di Indonesia umumnya dimulai dari rekomendasi internal. Perusahaan seringkali mengutamakan kandidat yang direkomendasikan karyawan karena alasan efisiensi dan kebutuhan mendesak. Jika jalur internal tidak menemukan kandidat yang sesuai, perusahaan biasanya menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp atau Telegram—prioritas utama sering diberikan kepada grup alumni, keluarga, atau komunitas internal—sebelum akhirnya memasang lowongan di platform rekrutmen terbuka seperti LinkedIn, JobStreet, Glints, dan lainnya.

"Langkah ini hadir untuk menjembatani ketimpangan akses informasi," ujar Mu'amar melalui keterangan singkat tentang tujuan pembentukan grup tersebut. "Banyak pencari kerja yang kompeten namun kehilangan peluang karena tidak memiliki koneksi; grup ini diharapkan menjadi saluran alternatif yang cepat dan terpercaya."

Mengapa Grup WA?

Berdasarkan pola perekrutan yang umum terjadi, penyebaran informasi lewat grup WhatsApp dianggap lebih cepat dan personal. Informasi yang tersebar di grup sering kali langsung diteruskan oleh karyawan yang mengetahui kebutuhan posisi, sehingga proses pencarian kandidat menjadi singkat. Namun, mekanisme informal ini kerap meninggalkan pencari kerja yang tidak memiliki relasi atau akses ke jaringan tersebut.

Grup WhatsApp yang digagas Mu'amar tidak hanya berfungsi sebagai saluran pengumuman lowongan. Selain pengumuman pekerjaan, grup ini juga dirancang sebagai wadah berbagi pengetahuan (knowledge sharing), seperti tips melamar kerja, persiapan wawancara, serta informasi peningkatan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Sasaran dan Manfaat

Inisiatif ini menargetkan:

  • Pencari kerja yang belum memiliki jaringan internal di perusahaan.

  • Profesional muda dan lulusan baru yang membutuhkan akses cepat ke informasi lowongan.

  • Komunitas yang ingin berbagi pengalaman dan meningkatkan daya saing calon pelamar melalui materi pengetahuan praktis.

Manfaat yang ditawarkan antara lain kecepatan informasi, akses ke lowongan yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas, dan peluang pembelajaran melalui sesi berbagi pengalaman serta tips karir dari anggota grup.

Cara Bergabung

Mu'amar menyatakan bahwa keanggotaan grup bersifat gratis dan terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan informasi lowongan kerja serta ingin mengikuti aktivitas berbagi pengetahuan. Bagi para pencari kerja dan profesional yang ingin bergabung dapat mengakses tautan pendaftaran grup berikut: Klik Disini.

Penutup

Dengan hadirnya grup WhatsApp inisiatif Mu'amar Fadlil, diharapkan semakin banyak pencari kerja — khususnya mereka yang tidak memiliki “orang dalam” — mendapatkan akses yang lebih adil dan cepat terhadap peluang kerja. Upaya semacam ini juga menegaskan peran komunitas digital sebagai pelengkap sistem rekrutmen tradisional, serta sebagai sarana pemberdayaan sumber daya manusia di tengah dinamika pasar kerja saat ini.

ا MH ]

Inspiration

Figure

Techno